Sabtu 02 Jun 2018 23:22 WIB

Pascaletusan Jalur Wisata ke Gunung Merapi Ditutup

Jalur yang ditutup diantaranya Kalikuning Park, dan jalur pendakian Selo

Kepulan asap putih atau sulfatara terlihat dari puncak Gunung Merapi di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (2/6).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Kepulan asap putih atau sulfatara terlihat dari puncak Gunung Merapi di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Objek Wisata Alam di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) kembali ditutup pascaletusan Gunung Merapi pada 1 Juni 2018, pukul 08.20 WIB. Jalur yang ditutup meliputi Jurang Jero, Tlogo Muncar, Tlogo Nirmolo, Kalikuning Park, Pluyon, Deles dan jalur pendakian Selo dan Sapuangin.

Kepala Balai TNGM Ammy Nurwati juga menginformasikan pascaletusan, terdapat dua titik api di dusun Stabelan desa Tlogolele Kecamatan Selo, dan tiga titik api di di Kecamatan Cangkringan. "Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan koordinasi dengan relawan, titik api ini mengindikasikan adanya vegetasi yang terbakar, akibat material jatuhan (balistik)," katanya, Sabtu (2/6).

Sampai dengan pukul 13.00 WIB, Jumat (1/6), Ammy memastikan lokasi titik api tersebut sudah padam karena tidak lagi terlihat mengeluarkan asap. Sementara, pihaknya belum dapat memperkirakan kerugian ekologis yang diakibatkan kebakaran tersebut, mengingat lokasi berada di radius kurang dari tiga km, yang direkomendasikan untuk steril dari aktivitas manusia.

"Terkait pergerakan satwa, sampai saat ini tidak ada pantauan yang mengindikasikan satwa turun, sehingga dapat dinyatakan masih normal", ujar Ammy.

Meskipun demikian, Balai TNGM tetap melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan kondisi pascaletusan, dan mengimbau semua pihak untuk tetap waspada. Bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut, dapat menghubungi call center Balai TNGM di nomor 081327691368.

Baca juga: Merapi Malam Ini Alami Erupsi, Warga Kembali Mengungsi

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Jumat malam. Ini merupakan yang kedua kalinya terjadi sepanjang hari Jumat dan membuat masyarakat yang tadinya sudah kembali ke rumah masing-masing harus mengungsi karena khawatir.

Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal melaporkan, masyarakat wilayah timur DIY sebagian mulai bergerak ke balai-balai desa. Masyarakat di wilayah barat DIY ada yang sempat ke luar dan ada yang mengungsi.

"Beberapa mengungsi ke SD Sanjaya Tritis, namun situasi masih terpantau aman terkendali," kata Danang, Jumat (1/6) malam.

Terkait erupsi ini, masyarakat diimbau tidak panik dan tetap ikuti arah petugas. Selain itu, aktivitas di luar ruangan sebaiknya tetap menggunakan masker untuk melindungi pernafasan dan bagi pengguna lensa kontak mata diminta tidak menggunakannya dulu.

Danang menekankan, masyarakat agar tetap mengikuti sumber-sumber informasi terpercaya seperti Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan BPBD.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement