Sabtu 02 Jun 2018 17:01 WIB

Waskita Siapkan Tiga Posko Mudik Tol Cikampek

Posko Terpadu dilengkapi mobil derek dan crane untuk bantuan evakuasi kendaraan.

Pengerjaan pembuatan tiang pondasi jalan tol melayang di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengerjaan pembuatan tiang pondasi jalan tol melayang di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waskita Karya melalui Proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated menyiapkan tiga Posko Terpadu 24 jam untuk membantu kesulitan pemudik di ruas tol Jakarta-Cikampek. Tiga posko itu terletak di kilometer 10, 25, dan 42. 

"Kami menyiapkan Posko Terpadu yang dilengkapi mobil derek dan crane untuk membantu pemudik yang memerlukan bantuan mobil derek dan bantuan evakuasi kendaraan yang mengalami kecelakaan," kata General Superintendent PT Waskita Karya Jakarta Cikampek II Elevated, Fatkhur Rozaq, di Bekasi, Sabtu (2/6).

Ia menjelaskan setiap posko dijaga 50 petugas yang berjaga secara giliran selama 24 jam mulai H-7 sampai H+7. Ia mengatakan pekerja ikut memonitor kelancaran arus mudik.

“Jika ada kendaraan yang mogok maka akan langsung bergerak membantu agar tidak menghambat arus kendaraan lain," katanya.

Selain itu, seluruh aktivitas pekerjaan proyek juga akan dihentikan pada H-10 untuk memperlancar arus mudik sampai H+10. Terkait penyelesaian proyek, Rozaq menjelaskan progres proyek itu sudah mencapai 37 persen.

Dia berharao proyek selesai tepat waktu pada Maret 2019 atau sebelum mudik Lebaran tahun depan. "Pemasangan girder yang mempunyai panjang 60 meter sudah mencapai 15 persen, pier head 40 persen, pengecoran jalan layang baru 200 meter," katanya.

Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan terkait pemasangan girder, Jasa Marga sudah mengusulkan penggunaan satu lajur tambahan di kanan dan kiri pada proyek elevated yang ada di tengah jalan tol.

"Proyek ini masuk kategori berisiko tinggi yang bisa membahayakan pengguna jalan di bawahnya sehingga kami mengusulkan ke Komite Keselamatan Jalan Tol, untuk penambahan jalan akses kerja dua meter di kanan dan kiri dari yang sudah ada," katanya.

Dia menjelaskan pengerjaan pemasangan girder itu termasuk pekerjaan yang menyita jalan eksisting. Sebab, diangkut dengan kendaraan berat dari tempat stok glider di Km 25 dan Km 42. 

Girder diangkut kendaraan berat beriringan tiga kendaraan. Pengangkutan hanya bisa dilakukan pada pukul 22.00 WIB sampai 05.00 WIB dengan mengambil satu lajur jalan tol.

"Jika penambahan akses kerja itu disetujui maka keselamatan pengguna tol lebih terlindungi dan pekerjaan pemasangan girger bisa lebih cepat," katanya.

Jalan layang sepanjang 38 kilometer ini terdiri atas 12 kilometer berada di sisi utara jalan tol, sementara sisanya berada di tengah jalan tol. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang membentang di Ruas Cikunir-Karawang Barat merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.

Jalan tol sepanjang kurang lebih 38 kilometer itu nanti dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC). 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement