Sabtu 02 Jun 2018 09:17 WIB

Manula dan Balita Bertahan di Balai Desa Klaten

Warga meningkatkan pemantauan Merapi dengan ronda malam.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
Asap mengepul dari hutan yang terbakar di lereng Gunung Merapi, terlihat dari wilayah Jrakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/6).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Asap mengepul dari hutan yang terbakar di lereng Gunung Merapi, terlihat dari wilayah Jrakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Puluhan warga kelompok rentan di sejumlah desa rawan bencana yang berada di wilayah Kabupaten Klaten bertahan di sejumlah titik kumpul dan balai desa, menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik Merapi pada Jumat (1/6).

Di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, sedikitnya 40 jiwa manula dan balita bertahan di balai desa setempat. Selain itu, warga terus meningkatkan ronda sebagai bentuk kewaspadaan atas aktivitas gunung berapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini.

"Di Balai Desa Balerante, para manula dan balita yang bertahan kurang lebih ada 40," ungkap salah seorang Perangkat Desa Balerante, Jainu, Sabtu (2/6).

Untuk penanganan warga kelompok rentan ini, jelasnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Balerante telah menyiapkan logistik kebutuhan warga, antara lain berupa tikar dan selimut bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten.

Sementara itu, seiring dengan peningkatan aktivitas gunung Merapi pada Jumat kemarin, membuat para relawan dan warga semakin menggiatkan pemantauan Merapi dengan melakukan ronda malam. Sebagian dari para relawan, lanjutnya, juga ikut mengurus dan mendampingi para warga kelompok rentan di balai desa yang dijadikan sebagai titik kumpul warga agar keamanan mereka tetap terjamin.

Ia juga mengungkapkan, selain di Desa Balerante, sejumlah warga kelompok rentan dari desa terdekat dari puncak Merapi, seperti Desa Sidorejo serta Desa Tegalmuyo juga masih bertahan di sejumlah titik kumpul.

Sebagian lagi, terpaksa juga harus mengungsi ke tempat saudaranya masing- masing. "Kendati begitu, warga diminta untuk tidak panik dan tetap tenang serta selalu wasapada dalam beraktivitas," tambah Jainu.

Seperti diketahui, berdasarkan informasi dari Pusdalops atau Pusdatin BPBD Kabupaten Klaten, hingga pukul 22.00 WIB, gunung Merapi telah tiga kali erupsi.

Kendati begitu, masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap tenang, selalu wasapada dalam beraktivitas. Termasuk menggunakan masker dan kaca mata untuk antisipasi jika beraktivitas di luar ruangan.

Masyarakat juga diimbau etap memantau perkembangan aktivitas gunung Merapi melalui berita dan sumber informasi terpercaya (BPPTKG, BMKG, BNPB, BPBD).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement