REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri mengungkapkan, surat menyurat merupakan salah satu hobinya di masa lalu. Hal tersebut disampaikan saat memberi sambutan di acara peluncuran buku Tjamkan Pantja Sila! di Gedung Filateli, Jakarta, Kamis (31/5).
"Saya biasa bersurat-suratan dengan teman-teman saya, saya tidak mau diantar tapi saya datang sendiri ke kantor pos," kata Megawati.
Megawati menyatakan, dalam pergaulannya bersama teman-temannya dulu justru senang menulis kata-kata indah di kartu-kartu pos. Hal tersebut tidak dia jumpai pada anak-anak zaman sekarang. Dia merasa sangat menyayangkan hal tersebut.
Menurutnya, dahulu PT Pos dikenal sebagai PTT (Pos Telepon dan Telegram). Saat itu, dia masih diajari sandi morse. Tetapi anak-anak sekarang diperkirakan tidak mengetahui morse. "Padahal menurut saya sangat diperlukan hal-hal tersebut. Bukan sebagai hal nostagia. Kalau kita pergi ke ujung Republik belum ada yang punya ponsel dan tidak ada sinyal," katanya.
Megawati menambahkan, Amerika sampai hari ini masih memanfaatkan kantor pos. Selain itu, di Jepang kantor-kantor posnya di daerah-daerah terlihat sangat bersih. Masyarakat masih datang memenuhi kantor pos. "Karena masyarakat Jepang meski punya teknologi canggih tapi tidak melupakan tulisan-tulisan di kartu pos dan di surat dengan kata-kata sendiri," ucapnya.
Di juga mengutip perkataan Bung Karno yang menyatakan Pancasila itu menyatukan bangsa. Jika semua orang mengamalkan Pancasila, maka tidak akan ada perselisihan atas nama suku, agama dan ras (SARA).
Megawati berharap, PT Pos menjadi bagian dalam pembinaan ideologi Pancasila. Dia meminta agar PT Pos tidak berkecil hati. Sebab, segala sesuatu yang tertulis di surat merupakan hal yang otentik.