REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Bakaheuni, Lampung sebagai pengelola Pelabuhan Bakauheni mengimbau agar pemudik tidak menginap di pelabuhan saat arus mudik.
General Manager ASDP Bakauheni Anton Murdianto menuturkan, kecenderungan pemudik memilih jam malam saat mudik mengakibatkan kerap menumpuknya pemudik di dermaga. Ia pun mengimbau agar pemudik memilih waktu menyeberang yang beragam. "Karena agar tidak terjadi penumpukan di situ," ujar Anton saat ditemui Republika.co.id di Kantor ASDP Bakauheni, Kamis (31/5).
Kendati demikian, untuk mengantisipasi pemudik yang tetap menginap, ASDP Bakauheni tetap menyiapkan tempat bagi para pemudik. ASDP menyiapkan selasar ruang tunggu pemudik yang terpaksa harus bermalam di dermaga.
"Di bawah kita sediakan karpet kopi minuman gratis semua. Ada kipas angin. Cuma imbauan kami kalau bisa berangkatnya pagi. Jangan malam, kalau malam nginep di sini nanti terjadi penumpukan," kata Anton.
ASDP Pelabuhan Merak juga mengimbau agar pemudik memilih waktu pagi hingga sore hari. Hal itu karena pada waktu tersebut, arus pemudik relatif lebih sepi.
General Manager ASDP Pelabuhan Merak Fahmi Alweni menuturkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemudik lebih memilih waktu malam hingga dini hari. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang. Pelabuhan kerap padat antara pukul 23.00 hingga pukul 4.00 WIB.
"Padahal siang sepi banget. Alangkah baik berangkat siang hari. Kalau datang bersamaan di malam hari ini jadi problem," kata Fahmi.
Bakauheni bakal menjadi pelabuhan penyeberangan dari Pelabuhan Merak. Keduanya telah berkoordinasi dan menyiapkan 63 kapal untuk dioperasikan saat arus mudik lebaran.