Kamis 31 May 2018 11:16 WIB

Dawam Rahardjo Wafat, Jokowi: Kita Kehilangan Cendekiawan

Jokowi mengaku bertemu Dawam Rahadjo terakhir saat kegiatan di Bogor.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi serta tokoh Indonesia melayat ke rumah duka Dawam Rahardjo, Kamis (31/5).
Foto: Fergi Nadira
Presiden Jokowi serta tokoh Indonesia melayat ke rumah duka Dawam Rahardjo, Kamis (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut berbelasungkawa atas meninggalnya Profesor Dawam Rahardjo. Dawam meninggal pada Kamis (30/5) malam pukul 21.55 WIB di Rumah Sakit Islam, Jakarta.

"Innalilahi wa inna ilaihi rajiun, kita telah sangat kehilangan seorang cendekiawan Muslim yang lewat tulisan memberikan gagasan-gagasan yang baik bagi negara ini, yang menjadi rujukan bagi cendekiawan yang ada di negara kita," ujar Jokowi sehabis melayat di rumah duka, Jalan Kelapa Kuning III, Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (31/5).

Jokowi mengatakan, almarhum memang dikenal sebagai sosok cendekiawan dengan sikap yang konsisten terhadap diskriminasi sehingga semua pihak pasti akan berduka dan kehilangan ketika Prof Dawam harus "beristirahat".

"Beliau seorang cendekiawan Muslim yang gagasan dan tulisannya yang sangat tajam dalam menyikapi setiap peristiwa-peristiwa yang ada di negara kita," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, kenangan dia bersama almarhum terakhir adalah kegiatan di Bogor. Namun, Jokowi tak menjelaskan pertemuan tersebut dalam acara apa. Pada kesempatan tersebut, Jokowi menilai bahwa Prof Dawam sudah terlihat sakit.

Almarhum meninggal pada usia 76 tahun. Dia sudah satu bulan dirawat di RS Islam, Cempaka Putih, karena penyakit komplikasi yang ia alami.

Dawam pernah menjabat sebagai ketua ICMI. Prof Drs Dawam Rahardjo lahir di Solo, Jawa Tengah, 20 April 1942. Dia juga dikenal sebagai seorang ekonom Indonesia. Sebagai pakar ekonomi, Dawam menghasilkan banyak karya tulis.

Ia pernah memimpin Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur'an, dan ketua yayasan ELSAF (Lembaga Studi Agama dan Filsafat). Dia juga bergabung di LP3ES (Lembaga Penelitian dan Pembangunan Ekonomi-Sosial) sebagai staf peneliti.

Beberapa karya Dawam Rahardjo di antaranya Esai-esai Ekonomi Politik (1983), Deklarasi Mekah: Esai-esai Ekonomi Islam (1987), Etika Bisnis dan Manajemen (1990), Habibienomics: Telaah Pembangunan Ekonomi (1995), Paradigma Alquran: Metodologi dan Kritik Sosial (2005), Nalar Politik Ekonomi Indonesia (2011).

Profesor Dawam rencananya akan dimakamkan setelah shalat Zhuhur di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement