Rabu 30 May 2018 22:21 WIB

Pengamanan Lebaran, Polda Sumut Fokus Antisipasi Terorisme

Sebanyak 7.759 personel Polda Sumut pun akan diturunkan untuk melakukan pengamanan

Rep: Issha Haruma/ Red: Esthi Maharani
Irjen Pol Paulus Waterpauw
Irjen Pol Paulus Waterpauw

REPUBLIKA.CO.ID,  MEDAN -- Terorisme menjadi salah satu fokus perhatian Polda Sumut dalam pengamanan Lebaran 2018. Hal ini disampaikan Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw dalam rapat koordinasi lintas sektoral operasi Ketupat Toba 2018 di Mapolda Sumut, Rabu (30/5).

"Salah satu yang harus diantisipasi pada saat ini adalah masalah terorisme. Karena itu, peran dari tiga pilar, yaitu Babinsa, Babinkamtibmas dan kepala desa sangat strategis. Kepada Kapolres untuk sinergi dengan tiga pilar ini," kata Paulus.

Paulus menjelaskan, operasi Ketupat Toba 2018 dilakukan dalam rangka pengamanan Lebaran. Operasi ini berlangsung selama 18 hari, mulai 6 Juni hingga 23 Juni 2018. Sebanyak 7.759 personel Polda Sumut pun akan diturunkan untuk melakukan pengamanan. "Sebanyak 7.759 personel yang terlibat dalam operasi Ketupat Toba 2018 ini terdiri dari 7.159 personel di wilayah (Polres) dan 600 personel di Polda Sumut," ujar dia.

Selain polisi, operasi ini juga melibatkan unsur lain. Ada tambahan sebesar 2.088 personel dari TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PU Bina Marga, Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran, dan pramuka.

Tak hanya itu, sebanyak 102 pos pengamanan pun akan didirikan. Pos ini sebagian besar berada di Polres-Polres. Selain itu, juga ada pos pelayanan dan pos terpadu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement