Rabu 30 May 2018 18:35 WIB

Posko Balerante Dapat Bantuan Perangkat Pemantauan Merapi

Sistem koordinasi juga terus diupayakan oleh para relawan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gunung Merapi.
Foto: Antara.
Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guna mengoptimalkan fungsi pemantauan aktivitas Gunung Merapi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menyerahkan bantuan peralatan pendukung untuk Posko Induk 907 Balerante.

Bantuan berupa seperangkat kamera pengawas (CCTV), satu set komputer, dan sejumlah layar monitor tersebut, mulai dipasang di Posko Induk 907, yang berada di Dusun Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Permana, mengatakan bantuan peralatan ini diberikan untuk mengoptimalkan fungsi pemantauan terhadap Gunung Merapi.

Menurutnya, pemasangan alat pantauan ini merupakan permintaan relawan Posko Induk 907 Balerante. "Saat kami mengecek posko tersebut, ada masukan dari koordinator posko agar kelengkapan alat ini dimiliki di Balernate," ujarnya, Rabu (30/5).

Melalui dukungan peralatan ini,jelasnya, diharapkan akan bisa memaksimalkan fungsi posko untuk melaksanakan fungsi pemantauan, dalam rangka mengurangi risiko bencana (mitigasi) kegunungapian. Khususnya di wilayah Kabupaten Klaten.

Sarwa juga menyampaikan, seiring kewaspadaan terhadap aktivitas Merapi, sistem koordinasi juga terus diupayakan oleh para relawan dengan warga di wilayah Kabupaten Klaten, melalui Desa Paseduluran.

Seperti yang dilakukan relawan Jagalan Rescue, Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko, yang berdekatan dengan Shelter Demak ijo. Sistem koordinasi antar perangkat desa dan warga melalui Desa Paseduluran terus diperkuat.

Karena desa ini merupakan desa penyangga yang menjadi tempat tujuan pengungsi. "Beberapa relawan dan warga juga terus melakukan ronda malam untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi," tambahnya.

Terpisah, Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Bambang Giyanto, mengungkapkan pihaknya juga terus mendorong logistik untuk diperbantukan di posko-posko relawan, yang ada di lereng Merapi untuk ronda malam.

Karena posko ini menjadi ujung tombak untuk memantau kondisi gunung berapi aktif yang berada diperbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY tersebut.

Hingga saat ini, lanjutnya, berbagai kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan, kecuali untuk kepentingan penelitian yang berkaitan dengan upaya mitigasi bencana kegunungapian.

"Radius tiga kilometer dari puncak Merapi masih dikosongkan dari aktivitas warga, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan keselamatan warga," katanya.

Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) lll tetap dimohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat juga diimbau agar tidak terpancing isu-isu menyesatkan terkait dengan erupsi Merapi yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat diimbau senantiasa mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz.

"Atau melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192," jelas Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement