Selasa 29 May 2018 19:25 WIB

Waspadai Kondisi Jalur Selatan Saat Mudik Lebaran

Jalur Utara diprediksi lebih banyak dipilih pemudik.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Antrean kendaraan memadati kawasan jalur Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6). H-2 Lebaran diperkirakan merupakan puncak arus mudik di jalur Selatan Jawa Barat via Nagreg menuju wilayah Tasikmalaya dan Garut.
Foto: ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
Antrean kendaraan memadati kawasan jalur Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6). H-2 Lebaran diperkirakan merupakan puncak arus mudik di jalur Selatan Jawa Barat via Nagreg menuju wilayah Tasikmalaya dan Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Jalan berkelok, menanjak, dan menurun bersama sawah berundak dan perbukitan akan mewarnai perjalanan pemudik yang menggunakan Jalan Nasional Rute 3 atau lebih dikenal dengan nama "Jalur Selatan".

Jalur Selatan tahun ini diprediksi akan kembali kalah pamor dengan daya tarik jalur Pantai Utara (Pantura). Hal itu lantaran sejumlah proyek infrastruktur jalan tol mulai rampung dan menghubungkan daerah-daerah di utara Jawa. Selain masih diandalkan oleh pemudik terutama ke wilayah Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis, Jalur Selatan juga bersiap menerima limpahan pemudik dari jalur utara.

"Kalau dilihat kita tidak bisa berharap ke Pantura kalau di sana terlalu padat. Memang banyak yang akan mencoba ke sana, tapi kalau di Jawa Tengah menjadi berat maka akan dialihkan ke selatan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Tasikmalaya AKP Andriyanto kepada Republika.co.id, Selasa (29/5).

Andriyanto mengatakan, koordinasi dengan Polda Jateng akan dilakukan jika terjadi kepadatan parah di wilayah tersebut. Hal itu terutama terkait dengan peristiwa Brexit pada 2016 yang sampai menelan korban jiwa. "Pemudik akan diarahkan untuk menggunakan jalur selatan dari kilometer 66 tol Jakarta-Cikampek," ujarnya.

Jika dimulai dari Jakarta maka pemudik akan melintasi ruas tol Jakarta-Cikampek dan kemudian memasuki tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi). Total perjalanan adalah sepanjang 155 kilometer hingga gerbang tol Cileunyi. Perjalanan kemudian berlanjut menuju ruas jalan nasional via Garut-Tasikmalaya-Ciamis dan menuju ke Jawa Tengah.

Polresta Tasikmalaya mengidentifikasi 11 titik rawan kemacetan di Jalur Selatan yang terdiri dari persimpangan jalan, SPBU, dan sejumlah lokasi wisata. Andriyanto mengaku telah mengantisipasi dengan menyiapkan 10 pos pengamanan dan empat pos pelayanan.

Secara umum, katanya, kondisi fisik jalan layak untuk digunakan mudik tahun ini. Pihak Polresta Tasikmalaya pun menyiapkan sejumlah rambu-rambu tambahan termasuk untuk persiapan pengalihan arus.

Ia mengaku, kondisi di jalur alternatif yang disiapkan seperti rute Suryalaya-Cihaurbeuti sudah cukup memadai meski masih dibutuhkan tambahan penerangan jalan umum. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, arus mudik via Jalur Selatan relatif lancar sehingga tidak sampai membutuhkan pengalihan arus ke jalur alternatif.

"Biasanya tidak ada kendala, tapi kita tetap siapkan sejumlah skenario kalau sampai terjadi kepadatan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement