REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arief Fakrulloh belum bisa memastikan berapa total jumlah KTP elektronik (KTP-el) rusak dan salah yang telah terkumpul semua di gudang Kemendagri di Bogor. "Sampai saat ini masih dihitung," kata Zudan kepada wartawan, Selasa (29/5).
Namun, Zudan memastikan ratusan ribuan KTP elektronik (KTP-el) yang berada di gudang milik Kemendagri di Bogor dipastikan rusak dan mengalami kesalahan data. Termasuk soal KTP-el yang tercecer.
Dia mengatakan Kemendagri sudah melakukan pengecekan terhadap KTP-el yang tercecer tersebut. Hasilnya, KTP-el tersebut rusak atau invalid baik dari segi fisik maupun data dari kesalahan penginputan data sebelumnya.
"KTP-el tersebut merupakan hasil pencetakan massal dari Tahun 2010 sampai awal 2014 dan kiriman KTP-el rusak dari daerah yang minta untuk diganti," kata Zudan.
Zudan menjelaskan tercecernya KTP-el yang terjadi di Jalan Raya Salabenda Semplak, Kabupaten Bogor tersebut merupakan kejadian pertama. Ia mengungkapkan setelah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian, ribuan KTP-el tersebut tercecet karena kelalaian saat penempatan kardus berisi KTP pada bak mobil.
“(Penempatan) menyebabkan kardus tersebut jatuh dalam perjalanan. Proses investigasi dari Internal Kemendagri juga sudah berjalan sesuai dengan intruksi Bapak Mendagri," paparnya.
Proses pemotongan ujung kiri KTP-el yang rusak di Gudang Penyimpanan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jalan Raya Parung, Kemang, Kabupaten Bogor. (Republika)
Saat ini, kelalaian yang mengakibatkan tercecernya ribuan KTP-el tersebut sudah ditangani kepolsiain. Setidaknya 17 orang termasuk Staf Ditjen Dukcapil dan sopir kendaraan telah diperiksa oleh Polres Bogor.
Zudan menyebut polisi menyatakan kejadian tersebut murni kelalaian dan tidak ada perbuatan melawan hukum. Ia mengungkapkan polisi menyatakan hal itu saat olah TKP dan pemeriksaan terhadap objek KTP, termasuk pemeriksaan CCTV di lokasi kejadian.
Terkait kekhawatiran penyalahgunaan ratusan ribu KTP-el yang berada di gudang Kemendagri, Zudan memastikan saat ini proses pemotongan KTP-el yang salah dan rusak sedang berlangsung. "Akan dipotong semuanya pada sisi sebelah kanan untuk menghindari penyalahgunaan," kata Zudan.
Ketua Komisi II DPR RI Nihayatul Wafiroh sebelumnya menyebut ada 805 ribu KTP elektronik atau KTP-el yang invalid dari berbagai daerah se-Indonesia yang masih terbengkalai. Dia mengatakan, ratusan ribu KTP-el ini dapat memicu penyalahgunaan dalam proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Tadi pagi kita sepakati untuk melakukan sidak di gudang ini dan kita semakin tahu ada sesuatu yang perlu kita lakukan pengawasan lagi. Ada 805 ribu KTP-el bermasalah, belum semuanya di gudang," ujar Nihayatul.