Selasa 29 May 2018 14:45 WIB

Mubaligh Hijrah, Unisa Terjunkan 26 Mahasiswa ke Kulonprogo

Di Unisa, program Mubaligh Hijrah sudah dilaksanakan sejak 2012.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Salah satu kegiatan Mubaligh Hijrah di Kulonprogo.
Foto: Dokumen.
Salah satu kegiatan Mubaligh Hijrah di Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta merupakan bagian dari sekolah kader persyarikatan sehingga mahasiswanya setiap tahunya berkewajiban untuk mengikuti pengabdian masyarakat melalui program Mubaligh Hijrah. Tahun ini, Unisa ikut andil dengan mengirim sebanyak 26 mahasiswa dari berbagai prodi untuk mengikuti program tersebut.

"Mahasiswa yang mengikuti kegiatan Mubaligh Hijrah yaitu mahasiswa yang dipilih langsung oleh Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Unisa Yogyakarta," kata Penanggung Jawab Mubaligh Hijrah Unisa, Royan Utsani, Selasa (29/5).

Para mahasiswa Unisa ditempatkan di empat pedukuhan daerah Pengasih Kulonprogo, DIY. Dalam kegiatan berlangsung 16-31 Me 2018, mereka antara lain mengadakan pendampingan TPA serta mengisi ceramah agama.

Menurut Royan, sebelum diterjunkan ke lapangan, para mahasiswa diberikan pembekalan dan pengarahan terlebih dahulu agar nantinya para mahasiswa tinggal menjalankan program yang sudah ada. Dengan adanya Mubaligh Hijrah menjadi nilai plus tersendiri bagi para mahasiswa.

Karena selain sebagai pengalaman mereka sudah mempunyai bekal setelah lulus dari Unisa agar dapat berdakwah di masyarakat kelak. Ia lantas menjelaskan, kata 'mubaligh hijrah' merupakan susunan dua kata yang berasal dari dua kata yang berbeda yaitu 'mubaligh’ dan 'hijrah'.

Mubaligh berarti penyampai, papar dia, lebih khususnya seorang yang menyampaikan tentang ajaran- ajaran Islam. Sedangkan hijrah berarti pindah. Jadi, makna 'mubaligh hijrah' secara keseluruhan maksudnya adalah seorang mubaligh yang ditugaskan untuk berdakwah di daerah orang, baik itu daerah kampung, kota, dan lainnya yang berasal dari luar daerah tersebut.

"Jadi secara singkatnya da’i atau mubaligh tersebut adalah pindahan dari daerah lain," jelasnya.

Salah satu lembaga atau instansi organisasi yang mengadakan program pengabdian masyarakat melalui mubaligh hijrah ini adalah organisasi Muhammadiyah yang sudah sangat lama menekuni dan memberi perhatian yang besar terhadap kebutuhan dakwah ini, sesuai dengan visi misi persyarikatan. "Mubaligh Hijrah Muhammadiyah sendiri dilakukan setiap bulan Ramadhan," kata Royan.

Kepala LPPI Unisa, Umu Hani, menambahkan di Unisa, program  Mubaligh Hijrah sudah dilaksanakan sejak 2012 bekerja sama dengan Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement