REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menekankan, TNI AL harus terus melakukan pembangunan di wilayah timur Indonesia. Hal itu sebagai konsekuensi diresmikannya Koarmada III dan Pasmar 3 yang bermarkas di Sorong, Papua Barat. Menurut dia, ada 11 program prioritas yang dilakukannya, yang sebagian surah terealisasi demi mewujudkan kesuksesan TNI yang profesional dan modern.
Karena itu, Hadi mengingatkan KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji untuk ikut menyempurnakan satuan organik di bawah guna melengkapi pembentukan Armada III dan Pasmar 3 yang diresmikan pada 11 Mei 2018.
"Melakukan pembangunan, utamanya adalah satuan satuan baru yang dibentuk Armada III dan Pasmar 3, dan satuan di bawahnya, seperti Brigade dan Pangkalan AL. Harapan saya ke depan, KSAL yang baru akan melaksanakan program yang sesuai dengan program yang dicanangkan Panglima TNI," ujar Hadi usai memimpin sertijab KSAL ke-26 dari Laksamana Ade Supandi kepada Laksamana Siwi Sukma Adji di Mabesal Cilangkap, Senin (28/5).
Dalam amanatnya, Hadi menyampaikan, Indonesia sebagai negara maritim, secara geografis memiliki posisi strategis karena merupakan jembatan belahan dunia barat dan dunia timur. Kekuatan dan stabilitas ekonomi serta ketahanan nasional, sambung dia, menjadikan Indonesia memiliki peluang dan peran strategis yang diperhitungkan oleh dunia.
"Untuk dapat menjalankan tugas TNI AL yang cukup berat dalam menjaga kedaulatan NKRI serta memimpin sektor kemaritiman Indonesia, maka TNI AL membutuhkan penguatan organisasi," ujar Hadi.
KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji menuturkan, program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan berusaha diwujudkannya. Pun dengan program Laksamana Ade Supandi yang merupakan pendahulunya, akan diteruskannya.
Siwi juga menekankan akan mengupayakan kehadiran TNI AL bisa memperkuat kedaulatan dan menciptakan keamanan di laut yang berbatasan dengan negara lain. "Hal ini penting sekali saya sampaikan, karena tuntutan ke depan, karena dinamika dan persoalan begitu cepat perubahan sehingga kita harus bisa mengimbangi dan menciptakan stabilitas keamanan maupun politik di kawasan, yangnkita cintai bersama, yaitu kondisi geografis nusantara ini," ujar Siwi.