Ahad 27 May 2018 08:51 WIB

Produksi Rumah Pemotongan Hewan di Yogyakarta Turun Drastis

Produksi RPH menurun karena adanya larangan memotong sapi betina produktif.

Red: Nur Aini
Sapi (ilustrasi)
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jumlah sapi yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan Yogyakarta mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak awal tahun. Hal itu jika dibanding rata-rata jumlah sapi yang dipotong tiap hari pada tahun lalu.

"Rata-rata jumlah sapi yang dipotong tahun ini hanya sembilan hingga 10 ekor per hari. Sedangkan tahun lalu bisa mencapai 17 hingga 18 ekor per hari," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Ahad (27/5).

Menurut dia, penurunan jumlah sapi yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan Yogyakarta tersebut dipengaruhi aturan dari pemerintah pusat yang melarang pemotongan sapi betina produktif. Dengan demikian, kata Sugeng, hanya sapi jantan yang diperbolehkan dipotong di RPH Giwangan.

Sebelumnya, RPH Giwangan cukup banyak menerima pemotongan sapi betina karena harga sapi tersebut lebih murah dibanding sapi jantan. Namun, jika sapi betina tersebut sudah berusia lebih dari delapan tahun atau mengalami cacat fisik meskipun belum berusia delapan tahun, masih diperbolehkan untuk dipotong.

Penurunan jumlah sapi yang dipotong di RPH Giwangan tersebut berpengaruh pada jumlah karkas yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan daging. Satu sapi jantan yang berbobot 500 kilogram rata-rata akan menghasilkan karkas 250 kilogram sehingga total karkas yang dihasilkan berkisar antara dua hingga tiga ton per hari. Jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan daging di Kota Yogyakarta yang mencapai lima hingga enam ton per hari.

Meskipun demikian, Sugeng mengatakan, Kota Yogyakarta tidak mengalami kekurangan pasokan daging sapi. Hal itu karena ada tambahan pasokan dari daerah lain seperti Kabupaten Sleman, Bantul, Boyolali, maupun Magelang. Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional hingga memasuki pekan kedua Ramadhan juga tetap stabil yaitu di kisaran Rp 120 ribu per kilogram untuk daging sapi kualitas terbaik.

Peningkatan kebutuhan daging di Kota Yogyakarta menjelang Lebaran diperkirakan terjadi pada H-2 atau H-1. "Jumlah sapi yang akan dipotong di RPH biasanya langsung menyesuaikan. Bisa mencapai sekitar 14 ekor," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement