REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Hilmi Firdausi mengaku telah dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Faizal Assegaf (FA). Hilmi dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik dan atau fitnah melalui media elektronik.
"Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/2743/V/2018/PMJ/ Dit Reskrimsus tanggal 21 Mei 2018," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (25/5).
Dalam laporan, kata Hilmi, bukan hanya dirinya, melainkan juga ada nama-nama elite PKS yang juga turut dilaporkan. Di antarnya ada nama Sohibul Iman, Anis Matta, Mardani Ali Sera, Fahri Hamzah, pengelola akun Twitter PKS. Pengakuan tersebut juga dituliskan dalam akun Twitter pribadinya yang kemudian juga diunggah di Instagram-nya.
"Senin saya dilaporkan FA ke polisi. Bismillah, jalan dakwah memang berliku, menanjak, dan kadang penuh onak dan duri. Mohon doanya dari jamaah dan sahabat semua. Hasbunallah wa nimal wakiil, nimal mawla wa niman nashiir," tulisnya dalam sebuah unggahan di Instagram pada Rabu (23/5).
Sebelumnya, FA menuduh Hilmi telah menggiring opini dan dianggap lebih biadab dibanding teroris. Hilmi mengaku sudah memaafkan tuduhan FA tersebut dan meminta warganet untuk melihat sendiri apakah ada dalam tulisan di Twitter-nya yang menggiring opini seperti tuduhan FA.
FA tidak terima dirinya dianggap menuduh Hilmi, lantas meminta Hilmi untuk membuat pernyataan permintaan maaf sebelum dirinya membuat laporan polisi. Hilmi merasa tidak bersalah sehingga tidak mengindahkan peringatan tersebut.
"Karena saya tidak merasa bersalah. Saya justru membela Islam dari label teroris, jadi saya tidak perlu meminta maaf. Lalu saya pun dilaporkan ke polisi," tulisnya.
Berikut ini penjelasan terperinci yang dituliskan Ustaz Hilmi dalam akun Instagram-nya, @hilmi28 :
"Buat teman-teman yang bertanya kenapa saya dilaporkan FA? Karena saya menolak meminta maaf sebab saya tidak merasa bersalah. Saya hanya membela Islam agama saya agar jangan selalu dilekatkan dengan label teroris.
Islam bukan teroris dan teroris bukan Islam ! Silahkan cek Twitter saya untuk lebih lengkapnya. Ini adakah bentuk pembelaan saya kepada agama yang saya yakini sebagai jalan hidup saya, jalan mati saya, dan juga jalan setelah mati saya. Salahkah itu?
Kita jangan ikut-ikutan terbawa propaganda musuh-musuh Islam bahwa terorisme identik dengan Islam. Tidak ! Islam cinta damai, Islam agama yang penuh kasih sayang.
Hidup kita cuma sekali, untuk apa jika tidak kita gunakan untuk mengisinya dengan kebaikan. Dan salah satu kebaikan utama dalam Islam adalah membela agama Allah dan Rosul-Nya.
Semoga hukum di negeri ini masih berpihak kepada kebanaran. Mohon doa dari para guru, jamaah, dan sahabat semua.. jazakumullah khairan katsiiran."