REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Sulawesi Tenggara mempersiapkan pengganti ketua DPC Kabupaten Buton Selatan Agus Feisal Hidayat (AFH) yang berstatus tahanan korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Sultra Agus Sana'a di Kendari, Jumat (25/5), mengatakan bahwa penggantian kader yang terjerat kasus hukum dilakukan demi kelancaran tugas-tugas partai yang makin padat.

"Kita semua tetap menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah, tetapi tugas-tugas sebagai ketua partai mutlak harus ada yang mengambil alih sehingga pelayanan kader tetap berjalan," kata Agus Sana'a.

Soal siapa yang akan melaksanakan tugas pimpinan partai di daerah otoritas Agus Feisal Hidayat yang saat ini menjadi tahanan KPK menjadi kewenangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. KPK menetapkan AFH sebagai tersangka setelah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (25/5) sekitar pukul 17:00 WITA di rumah dinas Bupati Buton Selatan dan sejumlah tempat atas tuduhan suap.

Selain menyeret Bupati Buton Selatan yang baru menjabat satu tahun, KPK juga memboyong pengusaha yang diduga kuat sebagai pemberi suap serta lima orang lainnya. Dari operasi yang dilancarkan tim KPK disita barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 400 juta yang ditengarai bersumber dari kegiatan proyek yang dilaksanakan oknum pengusaha tersebut.

Agus Feisal telah resmi ditahan KPK pada Kamis (25/5). "Dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan terhadap AFH, Bupati Buton Selatan, di Rutan Cabang KPK di Gedung Merah Putih KPK dan TK, swasta, di Rutan Guntur," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (24/5) malam.

Ikuti Whatsapp Channel Republika