REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tingkat tapak. Sosialisasi dilakukan melalui kampanye simpatik pencegahan karhutla, kunjungan sekolah dan juga anjangsana kepada kelompok masyarakat atau perorangan.
"Upaya pengendalian karhutla sebagai antisipasi musim kemarau tahun 2018, tidak hanya dilakukan di wilayah Sumatera, namun di wilayah Kalimantan pun secara intensif dilakukan," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK Raffles B. Panjaitan, Kamis (24/5).
Selain sosialisasi, kegiatan patroli terpadu juga dilakukan, begitu pula dengan penguatan sinergitas upaya ini terus dibangun oleh KLHK, bersama Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, pelaku usaha dan masyarakat. Pelaksanaan patroli terpadu di Kalimantan Barat telah berlangsung sejak Maret, sedangkan di Kalimantan Tengah April dan di Kalimantan Selatan sejak Mei, serta selanjutnya di Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan pada Juni mendatang.
Dalam rapat kerja Manggala Agni yang dilaksanakan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Kalimantan beberapa waktu lalu, Johny Santoso, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan mengatakan, saat ini Balai PPIKHL telah mengaktifkan posko-posko pengendalian karhutla, di setiap markas Daops Satuan Manggala Agni dan posko-posko patroli terpadu.
"Manggala Agni juga terlibat aktif dalam Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla tingkat provinsi dan kabupaten/kota, khususnya provinsi-provinsi yang telah menetapkan status siaga darurat, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," jelasnya.
Upaya pencegahan lainnya juga terus ditingkatkan seperti deteksi dini, pengecekan lapangan/groundchek dan pemadaman dini kebakaran hutan dan lahan. Manggala Agni cepat merespons hasil pemantauan titik panas, atau pun laporan kejadian karhutla, agar kebakaran tidak membesar dan berdampak pada munculnya asap.
Baca: Lebih Aman Jika Lahan tak Dibakar
Pemerintah memang tengah berupaya keras agar karhutla tidak terjadi lagi. Utamanya, pada tahun ini yang memiliki agenda Asian Games di Palembang dan Jakarta.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar tak ada lagi gangguan asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Terjadinya asap karhutla, kata Jokowi, akan sangat mengganggu penyelenggaraan pertandingan serta merusak citra negara sebagai tuan rumah.
"Tahun ini kita jadi tuan rumah Asian Games. Saya ingatkan, jangan sampai perhelatan itu ada asap, karhutla, sehingga ganggu image, penerbangan," kata Jokowi belum lama ini.
Presiden pun meminta seluruh pihak berupaya keras agar perhelatan Asian Games ini dapat berjalan lancar tanpa terganggu karhutla. "Kita harus bekerja keras agar perhelatan Asian Games berjalan lancar tanpa terganggu karhutla," katanya.
Jokowi menyampaikan pentingnya dilakukan deteksi dini mengendalikan adanya titik-titik hotspot yang muncul sehingga tak terjadi kebakaran besar. Menurut dia, tindakan pemadaman terhadap kebakaran harus dilakukan sejak awal meskipun yang terdeteksi hanya titik api kecil.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar dipersiapkan Sumber Daya Manusia serta satgas di berbagai tingkat daerah, serta mempersiapkan peralatan penanganan. "Pastikan juga terutama gubernur, para pengelola lahan menjaga wilayah kerja masing-masing, dicek lapangan libatkan masyarakat dalam pencegahan. Pencegahan lebih penting," kata Presiden mengingatkan.
Terlebih berdasarkan perkiraan BMKG, hujan akan turun mulai Juni nanti. Sementara di Kalimantan Barat, musim kemarau diprediksi akan terjadi lebih awal yakni pada April.
"Ini jadi catatan persiapan dimulai jangan menunggu kejadian baru bergerak," ujarnya. Jokowi juga menegaskan, penindakan hukum terhadap para pelaku karhutla harus tegas dilakukan tanpa pandang bulu.
Baca: Ini Fungsi Sekat Kanal Pada Restorasi Gambut