Kamis 24 May 2018 12:13 WIB

Presiden Jokowi Mendarat Perdana di Bandara Kertajati

Presiden juga mengapresiasi model bisnis dalam pembangunan BIJB.

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo mendarat perdana dengan oesawat kepresidenan di Bandara Internasional Jawa Barat  (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (24/5).
Foto: Lilis Sri Handayani / Republika
Presiden Joko Widodo mendarat perdana dengan oesawat kepresidenan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  MAJALENGKA -- Pendaratan perdana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, dilakukan oleh pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (24/5). Pesawat Boeing 737-800 yang bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma itu mendarat dengan mulus sekitar pukul 09.30 WIB.

Presiden yang turun dari pesawat kepresidenan disambut oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan, Bupati Majalengka Sutrisno, dan para pejabat lainnya.

"Ini sebuah uji coba yang berhasil," ujar Presiden Jokowi.

 

(Baca: Besok Bandara Kertajati Resmi Beroprasi)

Presiden berharap, kehadiran BIJB benar-benar menjadi bandara yang bisa memberikan pelayanan kepada seluruh warga Jabar dan masyarakat Indonesia yang ingin ke Jabar. Dia pun ingin agar bandara tersebut bisa memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat Kabupaten Majalengka dan Jabar.

Ke depan, Presiden berharap agar BIJB terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, yang hanya berjarak 40 kilometer. Integrasi itu akan memudahkan pelayanan kepada investor sehingga pertumbuhan ekonomi di Jabar bisa lebih baik dan meningkat.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengapresiasi model bisnis dalam pembangunan BIJB, yakni memadukan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan swasta. "Model bisnis seperti itu akan kita kembangkan di provinsi lain," kata Presiden menegaskan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, panjang runway BIJB yang kini mencapai 2.500 meter akan segera menjadi 3.000 meter pada November 2018. Dengan demikian, bandara tersebut akan bisa didarati pesawat berbadan lebar.

"Dengan adanya BIJB maka Jabar memiliki bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta," kata Budi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement