REPUBLIKA.CO.ID,BALIKPAPAN -- Tempat ibadah idealnya dibangun oleh swadaya masyarakat yang berada di sekitar bangunan itu. Tapi, jika tidak ada swadaya atau mengalami kekurangan dana diharapkan tidak meminta sumbangan di pinggir jalan.
“Jadi tidak perlu meminta-minta sumbangan di pinggir jalan seperti yang banyak terjadi di daerah kita ini,” ucap mantan kapolda Kaltim Irjen Pol (Purn) Safaruddin seperti dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Rabu (23/5).
Safaruddin termasuk orang yang tidak setuju adanya kelompok masyarakat menjalankan atau meminta bantuan pembangunan masjid di tengah jalan.
"Insya Allah, di pemerintahan kami nanti, tidak ada lagi yang seperti itu. Silakan buat proposal dan kami akan bantu melalui bansos," kata Safaruddin, saat kunjungan silaturahmi ke kawasan perumahan Persaudaraan Jamaah Haji Indonesia (PJHI) Batakan, Balikpapan Timur, Senin (21/5) sore.
Dalam program “Kaltim Religius” yang dicetuskan pasangan Rusmadi-Wongso, tertera bagaimana kepedulian pasangan ini dalam hal meningkatkan sarana dan prasarana keagamaan, pendidikan agama, meningkatkan kesejahteraan marbot, imam masjid, dan para guru ngaji.
“Fasilitas keagamaan, semua agama kami perhatikan,” ujar Safaruddin di hadapan ratusan warga yang kebanyakan hadir dari kalangan ibu rumah tangga. Salah seorang warga RT 14 Batakan, Eti mengaku sangat setuju dengan gagasan dan pendapat yang disampaikan Safaruddin.
Setelah selesai melaksanakan giat silaturahmi Safaruddin yang ditemani Ghajali anggota DPRD Kota Balikpapan dari fraksi Hanura diajak warga untuk buka puasa bersama dan shalat maghrib berjamaah di Mushola AL - Fill yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi acara.