Rabu 23 May 2018 07:15 WIB

Merapi Kembali Keluarkan Letusan Freatik pada Rabu Pagi

Letusan ini menjadi yang kelima kalinya, dalam tiga hari terakhir.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Visual Gunung Merapi pada Rabu (23/5) pagi setelah memuntahkan letusan freatik
Foto: Doc: BPPTKG
Visual Gunung Merapi pada Rabu (23/5) pagi setelah memuntahkan letusan freatik

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi kembali memuntahkan letusan freatik pada Rabu (23/5) pagi. Letusan yang terjadi sekitar pukul 03.31 ini menjadi yang kelima kalinya, dalam tiga hari terakhir sejak Senin (21/5) lalu.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, letusan freatik pagi tadi terjadi selama empat menit dengan ketinggian 2.000 meter. Pantauan PGM Jrakah dan PGM Kaliurang letusan mengarah ke barat daya.

Laporan cuaca Stasiun Pasar Bubar, angin bertiup sedang hingga kencang ke arah barat daya. Suhu dari PGM Jrakah berada di 21 derajat celcius, dengan kelembaban 62 persen rh, tekanan udara 869,6 hpa dan kecepatan angin 23,5 kilometer per jam.

Letusan itu sempat mengakibatkan kabut yang berasal dari hujan abu sekitaran lereng Gunung Merapi. Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengimbau agar masyarakat tidak panik, dan tetap mencari informasi-informasi yang valid.

"Aktivitas masyarakat di puncak sejauh tiga kilometer tidak dibolehkan, untuk area KRB III waspada dengan adanya status ini," kata Hanik, Rabu (23/5) pagi.

Ia menerangkan, radius tiga kilometer yang dimaksud diminta tidak ada aktivitas, bukan dikosongkan. Artinya, masyarakat yang ada di KRB III harus tetap waspada, tapi memang belum ada imbauan untuk mengungsi.

Hanik menjelaskan, jika letusan Rabu pagi memang diikuti gempa vulkanik dan tremor, yang menunjukkan adanya aktivitas Merapi. Untuk informasi, masyarakat bisa menghubungi BPPTKG ke nomor 0274 514180.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement