Selasa 22 May 2018 14:17 WIB

Merapi Waspada, Mensos Minta Tagana Siap Siaga

Peningkatan status Gunung Merapi mulai Senin (21/5) malam.

Anggota SAR memantau aktivitas Gunung Merapi di Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (22/5).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Anggota SAR memantau aktivitas Gunung Merapi di Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham meminta jajarannya, terutama Taruna Siaga Bencana (Tagana), untuk siap siaga menyusul meningkatnya status Gunung Merapi naik dari siaga ke level II atau waspada. Peningkatan status itu terhitung mulai Senin (21/5) malam.

"Saya perintahkan Tagana siap siaga terkait dengan status Merapi yang naik menjadi waspada," kata Idrus di Jakarta, Selasa (22/5).

Instruksi untuk siaga bukan hanya bagi Tagana, melainkan juga kepada seluruh jajaran Kementerian Sosial. Sebab, bencana juga dapat berimbas pada masalah sosial lainnya. "Kita berharap tidak terjadi lagi. Dan tentu saya akan ke sana lagi untuk meninjau tergantung situasi di lapangan," kata Idrus menambahkan.

Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas status. Sehingga, status Gunung Merapi dinaikkan dari level I (normal) ke level II (waspada) terhitung mulai tanggal 21 Mei 2018 pukul 23:00 WIB.

Kepala PVMBG Kasbani menyampaikan, gunung api dengan ketinggian 2.968 mdpl tersebut dilaporkan mengalami erupsi freatik yang terjadi sebanyak tiga kali pada 21 Mei 2018. Pada pukul 01.25 WIB dengan durasi 19 menit ketinggian kolom erupsi 700 m, pukul 09.38 WIB dengan durasi enam menit ketinggian kolom erupsi 1.200 m, dan 17.50 WIB dengan durasi tiga menit, tetapi ketinggian kolom erupsi tidak teramati.

Dengan naiknya status Gunung Merapi ini, radius tiga km dari puncak Gunung Merapi diminta untuk dikosongkan dari aktivitas penduduk. Tercatat sepekan terakhir Gunung Merapi mengalami satu kali gempa vulkanis dan tremor, 12 kali gempa guguran, tiga kali gempa letusan, dan lima kali gempa tektonik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement