REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan siap untuk tampil sebagai calon pemimpin alternatif. AHY siap menjadi calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
Putra sulung SBY itu mengaku sampai saat ini dia terus mempersiapkan diri dengan membangun komunikasi dengan akar rumput, tokoh-tokoh politik. Dia juga menambah wawasan kebangsaannya agar terus menjadi pribadi yang matang.
"Karena ketika dibutuhkan oleh negara ini dan siapa pun yang membutuhkan saya sebagai alternatif, tentunya saya harus persiapkan dari sekarang," kata AHY di Grand Sahid, Jakarta, Senin (21/5) malam WIB.
AHY juga berkomentar terkait hasil survei dari berbagai lembaga kredibel yang menunjukkan namanya masuk dalam daftar teratas untuk menjadi cawapres, baik itu untuk Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. AHY hanya bersyukur hasil survei memperlihatkan hasil positif untuk dirinya.
Artinya, menurut AHY, ada doa dan harapan dari masyarakat pemilih kepadanya. Kendati demikian, mantan anggota TNI Angkatan Darat itu tak mau mengambil kesimpulan terlalu jauh dari survei-survei tersebut.
Infografis Mnegukur Cawapres Terkuat Jokowi dan Prabowo.
AHY mengatakan, nantinya nama cawapres untuk Jokowi maupun Prabowo akan ditentukan oleh para kandiat tersebut. Jokowi dan Prabowo akan memutuskan bersama para ketua umum parpol pengusung.
Karena itu, AHY memilih untuk terus fokus membangun jaringan ke seluruh akar rumput di seluruh pelosok negeri. Sebelum penentuan capres dan cawapres, menurut Agus, hal yang paling penting terus dilakukan adalah memperkuat jalinan komunikasi dengan masyarakat di akar rumput.
AHY meyakini pasangan capres dan cawapres akan dihasilkan berdaarkan kecocokan hati, visi, misi, serta program dari figur capres dan cawapres. "Bila kemudian Demokrat mengusung saya sebagai capres tentu juga akan dilihat siapa cawapresnya. Atau misal saya cawapres, dengan siapa capresnya," ujar AHY.
Baca Juga: Usung AHY, Demokrat Promosikan tanda pagar #2019pemimpinmuda