REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Kamran Dikarma, Winda Destiana Putri
KUALA LUMPUR -- Malaysia memasuki babak baru dalam kehidupan politik dan kekuasaannya. Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad memenuhi janjinya untuk membersihkan negara dari praktik-praktik kotor pemerintahan lama, termasuk membongkar satu kasus megakorupsi.
PM Mahathir saat ini membidik untuk menuntaskan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Terbaru, pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menyelidiki keterlibatan individu dalam kasus yang diduga melibatkan mantan PM Malaysia Najib Razak tersebut.
Berdasarkan keterangan yang dirilis kantor PM Malaysia, Senin (21/5), satgas akan berisi personel dari Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (The Malaysian Anti-Corruption Commission/MACC), Kepolisian Negara Malaysia (Polis Diraja Malaysia/PDRM), dan Bank Sentral Malaysia (Bank Negara Malaysia/BNM). Menurut kantor PM Malaysia, satgas akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menyita aset yang diperoleh menggunakan dana 1MDB.
"Satgas ini juga akan bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga penegak hukum di Amerika Serikat (AS), Swiss, Singapura, Kanada, dan negara-negara terkait lainnya," demikian pernyataan kantor PM Malaysia.
1MDB adalah sebuah perusahaan pembangunan strategis milik Pemerintah Malaysia. 1MDB didirikan untuk mendorong inisiatif strategis bagi pembangunan ekonomi jangka panjang dengan menjalin kemitraan global dan mempromosikan investasi asing secara langsung.
"Setelah saya menyerahkan kekuasaan, seperti ini saya diperlakukan," kata Najib.
Pada 2015, sejumlah media massa, satu di antaranya adalah //Wall Street Journal//, menyebut 1MDB telah digunakan untuk menyedot dana negara ke rekening pribadi Najib yang kala itu masih menjabat sebagai perdana menteri. Saat ini kasus 1MDB setidaknya tengah diselidiki di enam negara.
Pembentukan satgas menunjukkan gebrakan Mahathir dalam menyelesaikan skandal 1MDB terus berlanjut. Ketika terpilih sebagai PM Malaysia, Rabu 9 Mei 2018 lalu, Mahathir segera menginstruksikan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Ia melarang Najib dan sang istri, Rosmah Mansor, bepergian ke luar negeri. Nama mereka pun telah masuk daftar hitam Departemen Imigrasi. Najib sempat berencana mengunjungi Jakarta beberapa saat setelah kehilangan kekuasaannya.
Mahathir pun memberhentikan Jaksa Agung Apandi Ali dan pejabat MACC yang diyakini memiliki hubungan dekat dengan Najib. Semua berkaitan dengan penemuan bukti oleh MACC bahwa terdapat aliran dana 1MDB sebesar 10,6 juta dolar AS ke rekening Najib pada akhir 2015.
Dana itu berasal dari SRC International Sdn Bhd, unit perusahaan 1MDB. Namun, alih-alih menyelidiki, Apandi justru mengabaikan hasil temuan tersebut. Ia bahkan menolak mengeluarkan izin penyelidikan lebih lanjut terhadap Najib.
Permintaan MACC
MACC pun telah menjadwalkan pemanggilan kepada Najib pada Selasa (22/5). Komisi akan menyelidiki keterlibatan calon PM Malaysia dari Koalisi Barisan Nasional itu dalam skandal 1MDB yang melibatkan SRC International Sdn Bhd.
Wakil Ketua MACC Datuk Seri Azam Baki mengatakan, Najib harus hadir di kantor pusat MACC pada pukul 10.00 pagi waktu setempat. "Jika dia (Najib) tidak hadir untuk memberikan pernyataan, maka dia dapat dituntut berdasarkan UU MACC Tahun 99," ujar Azam kepada Bernama tanpa mengelaborasi lebih lanjut.
Satu hal yang pasti, menurut dia, MACC hanya memanggil Najib sejauh ini. "Dan, belum memutuskan untuk memanggil individu lain," kata Azam.
Pada Jumat (18/5), tim MACC tiba di kediaman Najib di Taman Duta, untuk menyampaikan pemberitahuan yang mewajibkan anggota Parlemen Pekan itu memberikan pernyataan di kantor pusat MACC dalam membantu penyelidikan kasus 1MDB.
Dua hari sebelumnya, Polis Diraja Malaysia menggeledah kediaman Najib. Pejabat PDRM Amar Singh mengatakan, penggeledahan tidak hanya dilakukan di kediaman Najib, tapi juga di kantor PM serta dua apartemen yang dimiliki keluarga Najib.
"Kami sedang dalam proses mengumpulkan informasi. Kami akan memiliki lebih banyak perincian setelah kami menyelesaikan penggeledahan ini," ujar Amar Singh. Ia pun membenarkan bahwa penggeledahan dilakukan berkaitan dengan penyelidikan skandal 1MDB yang telah menyeret nama Najib.
Keluh-kesah Najib
Pada hari yang sama, Najib pun telah mengajukan laporan kepada PDRM. Laporan tersebut dibuat lantaran dia merasa ada ancaman nyata terhadapnya dan anggota keluarga lainnya. Najib pun beralasan, ancaman itu terkait skandal 1MDB dan berasal dari dalam maupun luar negeri.
Najib telah berkali-kali membantah keterlibatan dalam skandal 1MDB. Ia mengatakan, dana 681 juta dolar AS yang ada di dalam rekening adalah sumbangan dari Kerajaan Arab Saudi sekaligus menyanggah laporan bahwa dana itu berasal dari 1MDB.
Bantahan terbaru disampaikan Najib saat menemui konstituen di Auditorium UMNO di Pekan, Ahad (20/5). Tampak ratusan pendukungnya terharu dan menitikkan air mata mendengar pemaparan Najib terkait kekalahan BN maupun skandal 1MDB yang dituduhkan.
Selama pidato selama lebih dari 30 menit tersebut, dia mengkritisi langkah aparat kepolisian yang menyita barang-barang miliknya. Dalam penggeledahan pekan lalu, polisi membawa truk berisi ratusan tas mewah, tas berisi uang tunai, perhiasan, dan barang-barang mahal lainnya.
"Setelah saya menyerahkan kekuasaan, seperti ini saya diperlakukan," kata Najib.
Bahkan, menurut dia, tempat tinggal anak-anaknya pun turut digerebek. Sepatu bayi dan hadiah pernikahan mereka juga dibawa untuk disita.
"Apa hubungan antara 1MDB dengan sepatu anak? Apa hubungan antara hadiah pernikahan dengan 1MDB?" Najib bertanya.
Baca Juga: Pengacara Najib Razak Mengundurkan Diri