REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kapolres Lombok Timur AKBP M Eka Faturrahman menyampaikan, situasi di Desa Gereneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (20/5) sudah kondusif. Kondisi ini pascaperistiwa pengrusakan rumah warga Ahmadiyah pada sehari sebelumnya, Sabtu (19/5) kemarin.
"Sudah kondusif," kata Eka, Ahad (20/5) malam.
Eka menyebutkan, tidak ada penyerangan secara fisik yang dilakukan masyarakat terdapat warga Ahmadiyah. Eka menambahkan, kejadian ini merupakan puncak dari kemarahan warga atas warga Ahmadiyah yang sebelumnya menyatakan diri sudah bertaubat, namun pada kenyataannya kembali pada ajaran Ahmadiyah.
Kondisi ini kerap terjadi setiap tahun, bahkan sudah sejak lama. Masyarakat sekitar, kata Eka, keberatan adanya warga Ahmadiyah di permukimannya.
"Memang semacam tuntutan dari warga supaya tidak lagi Ahmadiyah di permukiman mereka. Katanya sudah taubat tapi terulang lagi bahkan mereka sudah membuat surat pernyataan tapi terulang lagi. Kebencian masyarakat sudah memuncak," lanjutnya.
Eka menjelaskan, pada kejadian-kejadian di tahun sebelumnya, aparat penegak hukum mampu memediasi atas keresahan warga. Namun, peristiwa baru-baru ini sudah mencapai tahap puncak dari kekesalan warga.
Eka mencatat, sebanyak delapan rumah warga Ahmadiyah rusak dalam insiden ini. Kendati begitu, situasi saat ini sudah kondusif. Sebanyak 23 orang dari warga Ahmadiyah telah dievakuasi sementara di Mapolres Lombok Timur dan akan dipindahkan ke Loka Latihan Kerja Lombok Timur yang berada di Kecamatan Selong.
Eka sendiri menyayangkan peristiwa ini, terlebih terjadi saat bulan suci Ramadhan. Padahal, selama ini meski sedang memasuki tahun politik di mana digelarnya Pilbup Lombok Timur dan Pilgub NTB, situasi di Kabupaten Lombok Timur berjalan sangat kondusif.
Peristiwa ini juga mendapat perhatian dari Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). TGB meminta seluruh elemen menghentikan semua perbuatan permusuhan apalagi kekerasan dan mengajak masyarakat menghormati Ramadhan, serta memghormati hak setiap orang untuk hidup dengan aman dan damai sesuai keyakinannya.
"Perangkat Pemda bersama TNI dan Polri sudah memulihkan situasi. Sebagian warga Ahmadiyah di lokasi diamankan di Mapolres Lotim (Lombok Timur), sebagian mengungsi ke tempat keluarga mereka," kata TGB.
TGB menyatakan, pemulihan rumah milik warga segera dilakukan, dan mediasi juga sudah dimulai. Sementara, penegakan hukum terhadap pelaku pengrusakan akan dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Demikian pernyataan kami ini, setelah hampir 10 tahun tidak pernah ada masalah dengan warga Ahmadiyah di NTB," ungkap TGB.