Ahad 20 May 2018 20:20 WIB

Pengamanan Simpul Transportasi Diperketat Saat Mudik

Bandara jadi lokasi pertama pengetatan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pengendara melintas di ruas jalur Tol Solo-Ngawi, Wonorejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (31/3).
Foto: ANTARA FOTO
Pengendara melintas di ruas jalur Tol Solo-Ngawi, Wonorejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menteri Perhubungan (Menhub) Byudi Karya Sumadi memastikan pihaknya sudah mengintruksikan untuk pengetatan pengamanan disimpul transportasi saat mudik Lebaran 2018. Hal itu menyusul setelah terjadinya serangan terorisme di beberapa tempat.

Dia mengatakan bandara menjadi lokasi pertama terkait pengetatan pengamanan tersebut. "Pasti (pengetatan saat mudik Lebaran). Jadi seperti di bandara, jumlah TNI dan Polri ditingkatkan," kata Budi di Cirebon, Ahad (20/5).

Budi memastikan pengetatan keamanan tidak hanya dari kuantitasnya saja tapi juga kualitas. Tak hanya itu, dia juga mengharapkan masyarakat juga bisa membantu membangunan kemanan tidak hanya dari pemerintah saja.

Terlebih, Budi menyebutkan jalur udara menjadi salah satu pilihan favorit pemudik tahun ini. "Hingga saat ini jumlah pemudik terbesar ada di sektor udara hingga delapan juta pemudik," ungkap Budi.

Semantara jalur darat diprediksi akan ada sekitar tujuh sampai delapan juta pemudik yang akan menuju ke kampung halaman. Sedangkan jalur kereta api, diprediksi ada tiga juta pemudik dan laut sekitar 1,5 juta pemudik.

Meskipun begitu, Budi memastikan pengetatan pengamanan selama mudik tidak hanya di bandara saja. "Selain bandara tentunya terminal dans tasiun. Kita minta mereka improve itu," tutur Budi.

Untuk kereta api sendiri dari data rencana operasiangkutan lebaran 2018 juga ada peningkatan armada. Pada 2017 disediakan 1.764 armada sedangkan tahun ini menjadi 1.843 armada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement