Ahad 20 May 2018 18:41 WIB

Habibie Punya Cita-Cita yang Sama dengan Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim mengaku lebih dekat dengan Habibie dari pada Soeharto.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Presiden ketiga RI BJ Habibie bersama dengan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan keterangan seusai melakukan pertemuan di Jakarta, Ahad (20/5).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden ketiga RI BJ Habibie bersama dengan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan keterangan seusai melakukan pertemuan di Jakarta, Ahad (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie mengatakan memiliki hubungan yang cukup dekat dengan mantan wakil perdana menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim. Habibie mengaku memiliki cita-cita yang sama dengan politikus Partai Keadilan Rakyat itu.

"Tak ada masalah antara kami sebagai manusia yang berbudaya, berpendidikan, beragama. Cita-cita kami sama, mau pro rakyat supaya rakyat terus naik kualitas hidupnya," kata Habibie saat menggelar konferensi pers usai menerima kunjungan Anwar Ibrahim di kediamannya, kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (20/5).

Ia menjelaskan saat ini semua negara menghadapi globalisasi yang membuat mereka harus bersedia bekerja sama dengan erat. Ia mengingatkan suatu negara tidak hanya memperjuangkan kepentingan ekonomi dan budaya saja. Namun, ada perjuangan tinggi yang harus disinergikan, yaitu budaya, agama, dan iptek yang memaksa negara itu mampu membuat produk apa saja.

Habibie mencontohkan, dahulu sesama bangsa Eropa saling berperang. Namun, saat ini antarnegara Eropa saling bersatu dan bersinergi. Habibie bersyukur Indonesia dan Malaysia bersama negara lainnya membentuk ASEAN. Kendati sebagian besar anggota ASEAN memiliki bahasa berbeda, tetapi mereka tak memiliki masalah apapun.

Habibie mengingat sebuah pepatah, apabila suatu bangsa ingin maju, maka teruslah belajar dan bekerja keras. Bahkan, jangan segan belajar dari kesalahan orang lain.

"Belajar bukan hanya dari kesalahan diri sendiri, tapi juga kesalahan orang (negara) lain," ujar dia

Sementara, Anwar mengatakan Indonesia mengalami proses reformasi yang mengesankan. Ia mengenal baik sosok Presiden RI kedua Soeharto. Namun, apabila melihat dari kedekatan, Anwar mengaku lebih akrab dengan BJ Habibie.

Ia mengatakan, Malaysia belajar banyak proses reformasi dari Indonesia saat peralihan kepemimpinan pada 1998. "Kita banyak menimba pengalaman (reformasi) dari Indonesia," kata Anwar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement