REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengecekan dengan detektor logam diberlakukan stasiun-stasiun yang ada di Daop 6 Yogyakarta. Manajer Humas PT KAI Daop 6, Eko Budiyanto mengatakan, pemberlakukan itu terkait terjadinya ancaman terhadap keamanan di Indonesia beberapa waktu terakhir.
"Sistemnya yang kami sesuaikan dengan kondisi saat ini, di waktu-waktu lalu tidak ada detektor logam tapi sekarang menggunakan metal detector," kata Eko usai mendampingi Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengecek pelayanan di Stasiun Tugu, Sabtu (19/5).
Ia menerangkan, pengecekan detektor logam itu diberlakukan di pintu-pintu masuk stasiun. Selain itu, Eko mengaku PT KAI akan mengoptimalkan petugas-petugas yang ada dan memang telah dimiliki stasiun-stasiun.
Mereka yakni Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang terdiri atas mantan-mantan TNI dan Polri maupun yang murni perekrutan PT KAI. Ada pula Satuan Pengamanan (Satpam) maupun Binpolsus dari Polri.
"Memang cukup banyak petugas pengamanan di Daop 6, jadi tidak menambah petugas hanya mengoptimalkan," ujar Eko.
Sementara itu, terkait jumlah tiket mudik menuju Yogyakarta, ia mengungkapkan, sampai hari ini Daop 6 masih bisa melayani. Hal itu terutama, untuk tiket mudik dari Yogyakarta ke Jakarta.
Eko menekankan, kondisi tiket mudik kereta api yang sudah tipis yaitu untuk keberangkatan 17-24 Juni 2018 untuk relasi Yogyakarta ke Jakarta, Yogyakarta ke Bandung dan Yogyakarta ke Surabaya. "Tapi dengan adanya perpanjangan cuti teman-teman PNS dan pegawai swasta, dimungkinkan banyak yang mengubah jadwal atau refund (pembatalan)," kata Eko.
Nantinya, kata Eko, bila tiket yang batal atau diubah jadwal sudah masuk sistem, akan langsung dikembalikan dan langsung dapat dijual lagi ke masyarakat. Secara umum, ia menerangkan, tiket mudik menuju Yogyakarta sudah terjual sekitar 95 persen untuk 17-24 Juni 2018. Meski begitu, masih cukup banyak tiket mudik untuk tanggal-tanggal di luar itu.
"Di luar tanggal-tanggal itu kami masih bisa melayani, rata-rata masih 20 persen," ujar Eko.