Sabtu 19 May 2018 03:22 WIB

Timor Leste Berkiblat Pariwisata ke Bali

Timor Leste perlu belajar banyak dari Bali.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Timor Leste
Foto: webgambar.blogspot.com
Timor Leste

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- Menteri Pariwisata Timor Leste, Manuel Vong melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Provinsi Bali, Jalan Puputan Renon, Denpasar, Jumat (18/5). Manuel mengatakan Timor Leste berencana fokus mengembangkan sektor pariwisata hingga 2030 mendatang.

"Rencana strategis kami adalah menjadikan Timor Leste sebagai destinasi baru di Asia," kata Manuel, Jumat (18/5).

Timor Leste saat ini bergantung pada tiga sektor ekonomi, yaitu perminyakan, pertanian, dan pariwisata. Minyak dan gas bumi menyediakan 90 persen pendapatan pemerintah.

Sayangnya minyak adalah sumber daya alam terbatas, dan lahan pertanian juga terbatas. Sektor perminyakan juga tak banyak menyerap lapangan kerja bagi masyarakat.

Manuel mengatakan sumber daya manusia (SDM) Timor Leste perlu belajar banyak dari Bali. Dia berharap Bali menjadi pintu gerbang pariwisata Timor Leste. Wisatawan yang berkunjung ke Bali bisa menyempatkan diri ke Timor Leste.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menilai Timor Leste memiliki potensi geografis seperti Bali. Diakuinya SDM adalah kunci mewujudkan pariwisata berkualitas.

"Bali memiliki banyak tempat pendidikan bagus untuk meningkatkan SDM pariwisata," kata Pastika.

Timor Leste juga memiliki konsulat jenderal di Bali. Ini bisa menjadi jalan untuk kerja sama pariwisata kedua belah pihak. Kedua negara bisa mempromosikan pariwisata bersama.

Timor Leste memiliki kekayaan budaya yang bisa menjadi daya tarik pariwisata. Sejumlah obyek wisata yang terkenal di negara tersebut, antara lain Museum Keteguhan, Kristu Rei, Makan Santa Cruz, Tais Market, Jaco Island, Pantai Akrema, Tasitolu, dan Mount Ramelau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement