REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Ketua Bidang Unit Darah PMI DI Yogyakarta, dr Suryanto mengatakan, kebutuhan darah di DIY selama ini selalu tercukupi. Bahkan, DIY termasuk penyuplai stok-stok darah ke daerah-daerah lain.
Ia menerangkan, target nasional kebutuhan darah dihitung dua persennya dari jumlah penduduk. Untuk DIY, dengan jumlah penduduk 3,7 juta jiwa (BPS, 2016) kebutuhan darahnya sekitar 74.418,24 kantong darah.
Berdasarkan data akhir 2017, PMI telah memenuhi kebutuhan itu sebanyak 69.975 kantong darah atau sekitar 94 persen. Sedangkan, data triwulan pertama 2018 tercatat produksi darah di DIY sebanyak 36.213 kantong darah.
Peruntukkannya untuk melayani kebutuhan seluruh rumah sakit di DIY, juga di luar daerah seperti Jawa Tengah bagian selatan. Kebutuhan darah di lima PMI Kabupaten/Kota di DIY sendiri rata-rata per bulan 6.500 kantong darah.
Rinciannya, PMI Kota Yogyakarta 3.500/bulan, PMI Kabupaten Sleman dan Bantul 1.000 kantong darah per bulan, serta PMI Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul sebanyak 500 kantong darah per bulan. Untuk itu, ia berterima kasih kepada pendonor darah sukarela yang rutin mendonorkan darahnya 60 hari sekali. Termasuk, masyarakat, instansi, lembaga yang telah rutin menyelenggarakan donor darah.
Ia mengingatkan, orang yang berpuasa tetap boleh berdonor darah asalkan syarat-syarat donor darah terpenuhi. Menurut Suryanto, donor darah itu prinsipnya menyehatkan untuk kedua belah pihak, baik yang ditranfusi maupun yang berdonor darah. "Mari berlomba dalam kebaikan, berbagi cinta untuk sesama melalui donor darah," ujar Suryanto.