Kamis 17 May 2018 14:42 WIB

Pos Indonesia Peringati Hari Buku Nasional

Perkembangan program donasi buku untuk masyarakat sangat luar biasa.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Rahmat Santosa Basarah
 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada Peringatan Hari Buku Nasional di kantor Pos, Jakarta Pusat, kamis (17/5). Foto: Binti Sholikah/Republika
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada Peringatan Hari Buku Nasional di kantor Pos, Jakarta Pusat, kamis (17/5). Foto: Binti Sholikah/Republika

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Pos Indonesia (Persero) menggelar peringatan Hari Buku Nasional dan 1 Tahun Donasi Buku untuk Masyarakat, di Kantor Pos Jakarta Pusat, Kamis (17/5). Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Dalam sambutannya, Mendikbud menyatakan, perkembangan program donasi buku untuk masyarakat sangat luar biasa. Padahal program tersebut awalnya hanya spontan untuk memperingati Hari Buku Nasional pada 2017.  "Kami berharap banyak biro pengiriman yang berpartisipasi tapi yang terlibat baru PT Pos Indonesia," kata Muhadjir. 

Mendikbud menambahkan, sebaran buku yang didonasikan mencapai wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Muhadjir meminta agar dua wilayah tersebut diprioritaskan menjadu sasaran wilayah-wilayah tertinggal. "Memang tingkat kebutuhan mereka terhadap buku sangat tinggi tapi jangkauan sangat susah. Karena itu dibutuhkan kerja keras untuk sampai ke tujuan," imbuhnya.

Dia mencontohkan di Kabupaten Pegunungan Bintang ada 34 distrik, yang bisa dijangkau jalur darat hanya lima distrik. Sisanya harus menggunakan moda pesawat. Karenanya, dia mengusulkan adanya nota kesepahaman antara PT Pos Indonesia dengan Kemendikbud untuk mengirimkan buku pelajaran. Hal tersebut akan membantu biaya operasional PT Pos Indonesia. "Tema kita Gerakan Literasi untuk Toleransi jadi jangan sampai buku-buku intoleran masuk PT Pos. Juga jangan sampai salah sasaran. Mungkin PT Pos dan Kemendikbud bisa duduk bersama mengatur strategi agar buku-buku ini bisa tepat sasaran," papar Muhadjir.

Direktur Hubungan Strategis dan Kelembagaan PT Pos Indonesia, Nur Fajrieansyah, berharap PT Pos bisa menjalankan program tersebut sampai akhir. "PT Pos ingin bisa mengambil peran untuk mencerdaskan anak bangsa," ujarnya. PT Pos Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung Gerakan Literasi Nasional dengan membantu pendistribusian buku-buku ke tempat tujuan tanpa biaya.

Peran Pos Indonesia melalui program donasi buku bebas biaya diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap buku serta turut mendukung pemerataan pendidikan melalui budaya literasi sampai ke pelosok nusantara.  "Pada tahun tingkat literasi di Indonesia kurang memuaskan. Dari total 68 negara, kita berada di peringkat 64. Program ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan tingkat literasi di pelosok. pelosok Indonesia serta diyakini akan meningkatkan literasi di Indonesia," ungkap Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi W Setijono. 

Dalam acara tersebut, JK Institut turut mendonasikan buku-buku ke seluruh Indonesia. Sebanyak 700 paket buku didonasikan melalui PT Pos Indonesia. SeIain peringatan Satu Tahun Donasi Buku untuk Masyarakat melalui Kantorpos, pada kegiatan tersebut juga dicanangkan Gerakan Literasi untuk Toleransi. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pernyataan bersama mendukung Gerakan Literasi untuk Meningkatkan Toleransi oleh para pegiat literasi. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement