Kamis 17 May 2018 10:11 WIB

Menghidupkan Kembali Koopssusgab TNI

Kepolisian sama sekali tak mempermasalahkan pelibatan TNI dalam aksi kontraterorisme.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan pers terkait aksi terorisme di sejumlah daerah, Senin (14/5).
Foto:
Tim Densus 88 mengamankan istri terduga Teroris saat dilakukan penggerebekan di Gempol, Tangerang, Banten, Rabu (16/5).

Polisi telah melakukan identifikasi awal untuk empat terduga teroris yang tewas tersebut. Di antaranya adalah Mursalim alias Ical alias Pak Ngah (42 tahun) yang merupakan warga Jalan Raya Dumai-Sei Pakning, Dumai. Kemudian, Suwardi (28), warga Lubuk Gaung, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai.

Selanjutnya, Adi Sufiyan (26), warga Jalan Pendowo, Dumai Timur, Kota Dumai. Penyerang keempat hanya diketahui bernama Daud. Ia belum teridentifikasi secara lengkap, begitu juga pengemudi Avanza yang menabrak Ipda Auzar.

Rangkaian teror

Serangan di Riau kemarin adalah yang kesekian kalinya setelah kericuhan di Mako Brimob, Selasa (9/5). Dalam peristiwa yang disusul penyanderaan hingga Kamis (11/5) itu, satu narapidana tewas dan lima petugas polisi gugur. Pada Kamis (11/5) itu juga seorang pria menusuk hingga gugur seorang petugas jaga di Mako Brimob. Pria itu kemudian tewas karena melawan ketika hendak ditangkap.

Sejak itu, terjadi juga serangkaian penyerangan bom bunuh diri Jawa Timur pada Ahad (13/5) hingga Senin (14/5). Dimulai dengan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, ledakan yang tak sengaja di sebuah rumah susun di Sidoarjo, dan serangan ke Mapolresta Surabaya.

Tiga teror bom di Jawa Timur tersebut menewaskan 26 orang. Dari total korban jiwa tersebut, setengahnya adalah korban dari warga masyarakat, sedangkan tujuh lainnya merupakan anak-anak dari tiga pasang suami-istri pelaku pengeboman.

Sejak pengeboman-pengeboman tersebut, sejumlah penangkapan juga dilakukan pihak kepolisian. Hingga Rabu (16/5), total 18 orang ditangkap di Jawa Timur terkait rentetan ledakan bom tersebut.

Dari kesemuanya itu, 14 di antaranya merupakan terduga teroris, tiga orang saksi, dan satu balita. Semuanya terduga yang ditangkap disebut merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Pihak kepolisian melansir, salah satu yang tewas ditembak adalah Budi Satrio. Ia berperan sebagai penampung dana yang digunakan JAD di Surabaya. JAD Surabaya diketuai oleh Dita Oepriarto, kepala keluarga pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya yang juga ikut meledakkan diri.

Dua terduga teroris lainnya dibekuk di Sumatra Selatan dan empat ditangkap di Riau, Senin (14/5). Mereka disebut punya kaitan dengan para pelaku kericuhan di Mako Brimob. Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) juga melakukan operasi pada tiga titik di Tangerang, Banten, Rabu (16/5). Dalam operasi itu, tiga terduga teroris ditangkap.

(arif satrio nugroho/dadang kurnia, Pengolah: fitriyan zamzami)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement