REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur mengatakan tersisa satu jenazah korban serangan teror bom di Surabaya, yang belum diserahkan ke pihak keluarga. Sementara dari 13 jenazah pelaku, 11 diantaranya sudah teridentifikasi.
"Total korban yang sudah dikembalikan ada 12. Tinggal satu korban, yaitu satpam yang belum diserahkan, hari ini (Selasa) bisa diserahkan kepada kelurga," kata Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Selasa (15/5).
Sedangkan untuk para pelaku, dari 13 pelaku teroris di Surabaya dan Sidoarjo, 11 di antaranya sudah teridentifikasi. Tinggal dua pelaku penyerang Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel Madya yang belum teridentifikasi. "Sebanyak 11 pelaku sudah teridentifikasi tinggal dua. Tinggal satu yang parah, mereka kakak adik pelaku pengeboman di Ngagel. Sudah diidentifikasi semua. Tak terlalu lama diserahkan kepada keluarga," ujarnya.
Hingga saat ini ada 33 korban dari masyarakat yang tengah dirawat di beberapa rumah sakit di Surabaya. "Masyarakat 33 orang. Mudah- mudahan berangsur pulih dan bisa pulang rumah masing-masing," katanya.
Sementara bagi dua anggota kepolisian korban teror Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel Madya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah memberi dua anggota itu kenaikan pangkat luar biasa. "Surat telegram rahasia (TR) sudah keluar. Kami juga mengusulkan anggota korban bom yang di Mapolrestabes Surabaya untuk mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa," ucapnya.
(Baca: Ini Dugaan Motif Teror Bom di Surabaya Menurut Kapolri)
Dia menjelaskan, saat ini enam anggota polisi tengah menjalani proses pemulihan setelah mendapat perawawatan yang intensif. Mereka telah bisa berinteraksi. "Anggota polisi yang agak parah satu dirawat di RSUD Dr Soetomo. Matanya harus hilang, mudah-mudahan satunya bisa berfungsi.
Rentetan serangan bom bunuh diri melanda wilayah Surabaya pada Ahad (13/5) dan Senin (14/5) kemarin. Pada Ahad, tiga gereja di Kota Surabaya yakni Gereja Santa Maria, Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, menjadi sasaran bom bunuh diri. Sebanyak 13 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.
Pada Ahad malam, bom rakitan meledak di Rusunawa Wonocolo, lantai 5 blok B, Sepanjang, Sidoarjo. Sebanyak tiga orang tewas. Terakhir, aksi bom bunuh diri menyasar Mapolrestabes Surabaya pada Senin siang. Sebanyak empat orang tewas.
(Baca juga: Din Syamsuddin: Teror Bom Merusak Kerukunan Umat Beragama)