Senin 14 May 2018 20:58 WIB

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris yang Mau Bom Mako Brimob

Dua terduga teroris warga Pekanbaru ditangkap di Palembang.

Penjagaan ketat terlihat di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, serta dihiasi sejumlah karangan bunga yang dikirimkan dari pejabat negara, Jumat (11/5).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Penjagaan ketat terlihat di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, serta dihiasi sejumlah karangan bunga yang dikirimkan dari pejabat negara, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Densus 88 Anti Teror dan Polda Sumatera Selatan (Sumsel) mengamankan dua terduga teroris, Senin (14/5), yang berencana melakukan aksi amaliah di Mako Brimob Kelapa Dua. Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Polisi Zulkarnain Adinegara mengatakan, kedua pelaku berinisial AA (39) dan HK (38) yang merupakan warga Pekanbaru, Riau.

"Ya benar, Densus 88 yang mengamankan, ada dua orang, warga Pekanbaru, Riau," kata Zulkarnain.

Keduanya diduga merupakan salah satu jaringan yang terlibat dalam aksi teror di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, beberapa waktu lalu. Keduanya ditangkap saat berada di kilometer (KM) 5 Palembang.

Menurut Zulkarnain, kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh petugas. Hanya saja dari keterangan kedua pelaku, keduanya bermaksud melakukan aksi teror di Mako Brimob Kelapa Dua setelah kerusuhan dengan narapidana teroris.

"Dari pengakuannya, mereka mau berbuat amaliah di Mako Brimob Kelapa Dua," kata dia.

Polda Sumsel saat ini memburu enam orang terduga teroris yang masih berkeliaran. Kondisi ini, dikhawatirkan jika tidak segera dibekuk, mereka akan menjadi lone wolf, istilah bagi pelaku tunggal teror.

Kapolda mengungkapkan, enam buronan teroris itu kabur dalam penggerebekan sarang teroris di Kabupaten Muaraenim, Sumsel beberapa bulan lalu. Mereka adalah kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang bermarkas di Jawa Barat. Dalam penggerebekan itu, 13 orang ditangkap, dan delapan ditetapkan menjadi tersangka.

"Masih ada enam buronan. Posisinya tidak diinformasikan, tetapi mereka masih ada," kata Zulkarnain.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyatakan sepuluh napi terorisme (napiter) yang terlibat dibalik kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok sudah dipindahkan. Setyo mengungkapkan, saat ini Rutan Mako Brimob sudah dalam keadaan steril dari napiter.

Namun, Setyo tidak mau menyebut, di mana sepuluh Napiter tersebut dipindahkan. "Saya tidak tahu, tempatnya di mana tidak tahu di sana (Rutan Mako Brimob) sudah kosong," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (14/5).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement