Senin 14 May 2018 20:53 WIB

Sekolah di Surabaya Diliburkan Lebih Panjang

Perpanjangan libur sekolah di Surabaya telah disetujui Mendikbud dan Wali Kota.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Siswa-siswi Sekolah Dasar bermain di halaman di sekolahnya. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa-siswi Sekolah Dasar bermain di halaman di sekolahnya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menyetujui perpanjangan libur sekolah di Surabaya. Keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan keduanya di Balai Kota Surabaya, Senin (14/5).

"Kami telah diskusi untuk memulihkan keadaan proses belajar mengajar, terutama masalah psikis siswa, makanya Bu Wali tadi memberi masukan kepada saya untuk memperpanjang masa liburan sekolah. Kami sudah mempersilakan Bu Wali untuk memperpanjang liburan sekolah di Surabaya," ujar Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (14/5).

Menurut Muhadjir, perpanjangan liburan tersebut akan berlaku hingga memasuki bulan suci Ramadan. Harapannya, para siswa bisa lebih tenang dan tidak stres menjalani proses belajar mengajar di sekolah. Untuk masalah teknisnya, dia menyerahkan tugas itu kepada wali kota.

Pada kesempatan itu, Mendikbud juga menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas peristiwa yang keji dan biadab di Surabaya. Hal itu karena para pelaku teroris sudah menjadikan anak-anak sekolah menjadi korban, baik langsung maupun tidak.

Sementara itu, Wali Kota Risma menjelaskan, sekolah dari tingkat TK hingga SMP/sederajat sejak Senin (14/5) memang sudah diliburkan. Hal itu sudah tertera dalam surat pemberitahuan bernomor 421/4179/436.7.1/2018 yang ditandatangani Sekertaris Daerah Pemkot Surabaya Hendro Gunawan. Surat itu berisi seruan kepada pihak sekolah untuk meliburkan siswanya pada Senin (14/5).

Setelah pertemuan dengan Mendikbud, Wali Kota Risma sudah langsung meminta Kepala Dinas Pendidikan Surabaya untuk memperpanjang masa liburan sekolah siswa di Surabaya. "Jadi, setelah diskusi dengan Pak Menteri, ternyata tidak masalah, sehingga nanti akan saya liburkan dan akan digandeng dengan liburan puasa," ujarnya.

Dengan keputusan tersebut, dia berharap traumatik dan stres di tengah anak-anak bisa sedikit teratasi. Meskipun sangat sulit dan berat, menurutnya, hal itu harus dilawan supaya mereka bisa kembali normal dan tidak takut untuk bersekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement