Senin 14 May 2018 20:02 WIB

Polri Keluarkan Imbauan Terkait Rentetan Aksi Terorisme

Polri berharap masyarakat tidak takut dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto memberikan keterangan pers mengenai penyergapan teroris. di Mabes Polri, Jakarta, Ahad (13/5).
Foto: Republika/Prayogi
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto memberikan keterangan pers mengenai penyergapan teroris. di Mabes Polri, Jakarta, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengeluarkan imbauan pascarentetan aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Polri berharap masyarakat tidak takut dan tetap menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Setyo Wasisto meminta agar masyarakat tetap tenang, tanpa mengurangi kewaspadaan. Pertama, Polri meminta masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa namun juga tetap melakukan penjagaan di lingkungan masing-masing.

"Polri akan tetap melakukan kewajibannya sebaik baiknya dalam memberikan perlindungan dan pelayanan pada masyarakat serta penegakan hukum," ujar Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (14/5).

Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian juga sudah memerintahkan seluruh kapolda untuk meningkatkan kewaspadaan menjaga keamanan lebih baik lagi. Kedua, Polri juga meminta masyarakat mewaspadai berita yang beredar di media sosial maupun media perpesanan yang dikirim oleh sumber yang tidak jelas.

Polri juga pun mengimbau agar masyarakat tidak membagikan atau mengunggah ulang konten yang belum terkonfirmasi. Ketiga, Polri mengajak masyarakat menjadikan teroris sebagai musuh bersama. "Kita bersama berani melawan terorisme," kata Setyo.

Terakhir, Setyo mengimbau agar masyarakat tidak mengunggah foto atai video yang menggambarkan kekerasan dan kesadisan terorisme. Kalaupun masyarakat sudah memiliki dokumentasi di gadget masing-masing, Setyo pun meminta agar konten tersebut segera dihapus. "Sekali lagi mohon agar dihapus," kata Setyo.

(Baca: Pesan Berantai BIN Minta Warga Hindari Mal, Polri: Itu Hoaks)

Pascarentetan aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, pada Ahad (13/5) kemarin, beredar isu-isu di media sosial yang tidak sesuai dengan fakta alias hoaks. Salah satu isu yang paling meresahkan adalah, pesan berantai yang  yang mengatasnamakan BIN dan Densus 88 Antiteror yang meminta masyarakat menghindari sejumlah tempat perbelanjaan atau mal berbau Amerika Serikat juga dipastikan hoaks.

Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto memastikan itu hoaks. Polri mencatat, setidaknya ada tujuh isu terkait aksi terorisme yang terjadi pada Senin (14/5) ini. Terdapat dua isu yang dinyatakan benar. Isu yang tidak benar adalah soal benda mencurigakan diduga bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kemudian muncul isu soal bom di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Timur. Lalu, muncul soal bom di dekat Satpas Colombo, Tanjung Perak, Surabaya. Termasuk isu soal bom meledak di Bank Prima, Surabaya, Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement