Senin 14 May 2018 19:26 WIB

Alvara: Keunggulan Elektabilitas Ganjar-Yasin tak Terkejar

Alvara Research Center baru menggelar survei Pilgub Jatim 2018.

Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Tengah Sudirman Said (kedua kanan)-Ida Fauziyah (kanan), Ganjar Pranowo (kedua kiri)-Taj Yasin (kiri) mengikuti karnaval Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Jateng 2018 di Kompleks KPU Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (18/2).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Tengah Sudirman Said (kedua kanan)-Ida Fauziyah (kanan), Ganjar Pranowo (kedua kiri)-Taj Yasin (kiri) mengikuti karnaval Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Jateng 2018 di Kompleks KPU Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon gubernur Jawa Tengah (cagub Jateng) Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen tidak terkejar rival politiknya. Pada Pilgub Jatim 2018, Ganjar-Yasin akan bertarung dengan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah.

"Dari hasi survei yang kami lakukan elektabilitas Ganjar-Yasin mencapai 58,8 persen, sedangkan Sudirman-Ida hanya 11,5 persen," kata CEO Alvara Research Center Hasanudin Ali di Semarang, Senin (14/5).

Survei Pilgub Jateng 2018 yang dilakukan Alvara Research Center pada 20-30 April 2018 menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pengambilan sampel melalui metode multi stage random sampling dengan rumah tangga sebagai unit terkecil, dan survei ini memiliki margin error sebesar 3,16 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dari rumah ke rumah terhadap 1.000 responden yang memiliki hak pilih pada Pilgub Jateng mendatang di seluruh kabupaten/kota.

Hasanuddin mengungkapkan, berdasarkan data-data dari survei dapat dikatakan jika peluang kemenangan Ganjar-Yasin pada Pilgub Jateng 2018 cukup besar. Apalagi, ditopang oleh empat indikator utama.

"Yang pertama, kepuasan terhadap kinerja pejawat sangat tinggi yakni 85,3 persen artinya publik tidak hanya mengapresiasi kepemimpinan Ganjar Pranowo, tapi juga mengakui kinerjanya yang berimplikasi pada penguatan nilai elektoral Ganjar-Yasin," ujar dia.

Kepuasan publik tertinggi terhadap kinerja petahana Ganjar Pranowo terdapat pada aspek kebebasan berpendapat yakni 86,6 persen, penyediaan listrik (86,5 persen), pelayanan pendidikan (86,4 persen). Faktor kedua adalah tingkat popularitas, Ganjar-Yasin merupakan pasangan cagub yang memiliki elektabilitas tertinggi dan merata di berbagai segmen pemilih, serta tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Hal itu, kata dia, berbeda dengan elektabilitas Sudirman-Ida yang masih lemah, khususnya di beberapa kabupaten/kota. "Indikator ketiga adalah jarak elektabilitas Ganjar-Yasin dengan Sudirman-Ida mencapai 45,6 persen atau lebih tinggi dari jumlah 'undecided voters' yang hanya 30,0 persen.

Artinya, meskipun Sudirman-Ida berhasil menggaet seluruh undecided voters, masih belum mampu mengejar posisi elektoral Ganjar-Yasin. Kemudian, indikator keempat adalah kekuatan soliditas pemilih Ganjar-Yasin mencapai 68,2 persen yang berarti terdapat 31,8 persen pemilih Ganjar-Yasin yang masih mungkin mengubah pilihan.

"Menariknya, soliditas pemilih Sudirman-Ida justru lebih rendah yakni 60,7 persen sehingga terdapat 39,3 persen pemilih yang masih mungkin berpindah," ujarnya.

Sementara itu, citra yang melekat pada Ganjar-Yasin dan Sudirman-Said menunjukkan diferensiasi yang berbeda. Tiga citra tertinggi Ganjar-Yasin adalah dekat dengan rakyat, tokoh terkenal, berjiwa pemimpin, sedangkan citra pada Sudirman-Ida adalah intelektual/pintar, memiliki kemampuan yang baik, serta berwibawa.

Kepada pasangan Ganjar-Yasin, Ali menyarankan agar terus menjaga suara di daerah-daerah kemenangan. Sedangkan, pasangan Sudirman-Said disarankan untuk mengoptimalkan kinerja mesin partai pendukung agar dapat mengejar ketertinggalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement