Senin 14 May 2018 14:48 WIB

Antisipasi Aksi Teror, Gubernur Sumbar Libatkan Tokoh Adat

Tokoh adat dan tokoh masyarakat memiliki peran penting untuk pencegahan paham radikal

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno
Foto: dok. Humas Sumbar
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG - Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) melibatkan peran tokoh adat dan tokoh masyarakat dalam mengantisipasi merebaknya aksi teror di daerah, menyusul rentetan pengeboman di Surabaya, Jawa Timur sejak Ahad (13/5) hingga pagi tadi. IP memandang, tokoh adat dan tokoh masyarakat memiliki peran penting untuk memastikan warga di sekitarnya tidak ada yang 'tercemar' paham radikal dan ekstremis.

Selain itu, IP juga meminta sekolah-sekolah dan orang tua ikut mengawasi anak masing-masing agar belajar agama kepada guru yang tepat dan di tempat yang tepat pula. Menurutnya, jaring paling awal dalam menyaring paham radikal adalah lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di level masyarakat itu lah, lanjutnya, peran tokoh adat seperti Wali Nagari dan tokoh masyarakat menjadi penting.

 

(Baca: Kardus Mencurigakan di Bandara Ternyata Spare Part)

"Tokoh masyarakat harus ikut mendata dan memantau anak kemenakan kita jangan sampai ada pikrian radikal dan terorisme di antara mereka. Juga berikan pembinaan bagi mereka dan berikan ajaran agama yang benar," jelas IP, Senin (14/5).

Sementara untuk pengamanan di Sumatra Barat, IP mengaku memang ada peningkatan antisipasi. Bila tugas pengamanan di lapangan dilakukan oleh aparat kepolisian dan TNI, selanjutnya IP meminta warga memiliki kesadaran diri untuk menjaga dan mengawasi lingkungan rumah masing-masing. Ia meminta masyarakat Sumbar melaporkan kepada kepolisian bila menemukan oknum mencurigakan atau tamu dari luar daerah yang menunjukkan indikasi radikal.

"Curigai orang yang aneh dalam lingkungan masing-masing. Kalau kita di lingkungan rumah, tetangga aware dan peduli, insya Allah ini tak akan terjadi. Karena yang mau berbuat macam-macam itu yang asing, kalau yang sudah biasa Insya Allah enggak," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Padang AKBP Yulmar Tri Himawan menambahkan, pengamanan memang dtingkatkan pascainsiden di Surabaya. Namun ia meminta masyarakat tidak ikut panik dan ketakutan terhadap upaya teror yang sengaja dibangun. Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan anggota patroli untuk bertugas di tempat-tempat ibadah, termasuk gereja.

"Imbauan agar masyarakat tidak cemas dan kalau ada orang yang mencurigakan lapor ke kepolisian terdekat. Semua gereja dan tempat lain sudah kita jaga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement