REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengajak seluruh tokoh bangsa aktif serta efektif membimbing sekaligus menjadi teladan di kehidupan sosial kemasyarakatan.

"Hal itu sebagai penegasan pentingnya kerukunan hidup bersama yang damai untuk kemajuan bangsa Indonesia," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie dalam keterangan tertulis pada wartawan, Senin (14/5).

Ia menegaskan, ICMI mengutuk keras peristiwa kekerasan dan teror yang beberapa waktu terakhir dialami Indonesia. Salah satunya adalah tragedi meledaknya bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (13/5). Peristiwa itu menewaskan 11 orang dan melukai 41 korban.

Selain itu, adanya insiden kekerasan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada 9 dan 10 Mei. Insiden itu menyebabkan lima anggota polisi tewas.

"Semua insan berada harus mengutuk pengeboman rumah ibadah. Kelompok teroris di mana pun harus dihadapi, jika tidak, rumah ibadah akan hancur karena kebiadaban," ujar Jimly.

Jimly mengingatkan para pelaku dan calon pelaku kekerasan yang mengatasnamakan Islam agar membaca QS al-Hajj ayat 40 yang menjelaskan bahwa semua rumah ibadah harus dilindungi karena banyak menyebutkan nama Tuhan, termasuk gereja.

ICMI menyampaikan dukacita atas aksi terorisme di Surabaya. Ia mengajak masyarakat mendoakan yang terbaik bagi para korban. Selain itu, ia mendorong aparat menegakkan hukum sebaik-baiknya.

"Jangan sampai pernah ada dan terjadi lagi kekerasan di Indonesia. Apalagi ulah terorisme yang sampai menghancurkan rumah ibadah," tutur Jimly. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika