Senin 14 May 2018 09:09 WIB

Bom Surabaya Ingin Rusak Kerukunan Umat Beragama

Aksi teror itu bertentangan dengan ajaran agama manapun di dunia ini

Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono
Foto: Iluni UI
Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di beberapa gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur, Ahad (13/5) kemarin. Ledakan bom merenggut jiwa anggota masyarakat yang tidak bersalah.

Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono mengatakan aksi teror itu selain berlawanan dengan prinsip kemanusiaan dan hati nurani, juga bertentangan dengan ajaran agama manapun di dunia ini. "Kami menyampaikan duka cita yang amat dalam kepada seluruh anggota masyarakat yang menjadi korban dan keluarga korban," ujar dia di Jakarta, Senin (14/5).

Arief berharap keluarga korban tabah dan diberikan kekuatan serta kesabaran dalam menghadapi ujian ini. Iluni UI mengutuk berbagai aksi teror yang terjadi di beberapa rumah ibadah di Surabaya maupun di daerah lain.

Sekjen Iluni UI Andre Rahadian berharap aparat keamanan bisa segera mengungkap aktor intelektual atau dalang dari berbagai teror yang terjadi belakangan ini. Selain itu, aparat juga bisa mengungkap motif dari berbagai aksi teror tersebut. "Kami percaya akan profesionalitasan Polri," kata Andre.

Agar teror ini bisa cepat terungkap, Andre menyatakan, semua intansi keamanan dan penegak hukum harus bekerja sama. Jika dalang dan motif pelaku sudah diketahui, ini bisa dijadikan pelajaran untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan.

"Setidaknya dapat dicegah," kata dia.

Menurut Andre, tidak tertutup kemungkinan aksi-aksi ini dilakukan oleh kelompok yang didalangi oleh pihak luar. Kelompok ini tidak ingin rakyat Indonesia yang beragam agama dan suku bangsa hidup rukun dan damai. Mereka melakukan atau mendalangi beragam aksi teror untuk mengganggu keharmonisan kehidupan rakyat Indonesia. "Mereka ingin merusak kerukunan umat beragama di Indonesia," ujar dia.

Kelompok ini, ujar Andre, melakukan serangan dan teror dengan menggunakan simbol-simbol agama dan menyerang simbol agama dan tempat peribadatan lainnya. Ia yakin aksi ini tidak dilakukan kelompok suatu agama, melainkan kelompok lain yang tidak ada kaitannya dengan agama apapun di Indonesia. "Mereka ingin mengadu domba umat beragama," ucap dia.

"Kita umat beragama di Indonesia, harus tetap hidup saling berdampingan, saling menolong dan saling melindungi dari berbagai aksi dan bahaya teror kelompok lain. Bukan sebaliknya," kata Andre menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement