Senin 14 May 2018 08:14 WIB

Bom Bunuh Diri, Doli: Tidak Ada Toleransi untuk Terorisme

Masyarakat diimbau jangan terpancing, tidak terprovokasi, dan harus hati-hati

Rep: Adinda Priyanka/ Red: Bilal Ramadhan
Ratusan petugas kepolisian melakukan penjagaan ketat di sekitaran Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro nomor 146, Tegal Sari, Surabaya.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ratusan petugas kepolisian melakukan penjagaan ketat di sekitaran Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro nomor 146, Tegal Sari, Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia melihat, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi beruntun pada Ahad (13/5) di Surabaya merupakan tindakan dari pihak tidak bertanggung jawab. Mereka adalah pihak yang menginginkan Indonesia dalam situasi rusuh, keruh dan adu domba secara terus menerus.

Dalam menyikapinya, masyarakat Indonesia harus marah, bersatu, mengutuk, dan melawan tindakan-tindakan tersebut. "Tidak ada toleransi dan maaf bagi pelaku teror seperti itu," tutur Doli dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/5).

Di samping itu, Indonesia harus tetap kuat. Masyarakat jangan terpancing, tidak terprovokasi, dan harus hati-hati dalam menghadapi situasi seperti ini. Jangan ada pihak yang saling menyalahkan, saling tuduh, emosi berlebihan, apalagi mengambil tindakan sendiri-sendiri.

Menurut Doli, tidak ada satu agama pun di dunia ini yang membenarkan kejahatan kemanusiaan seperti itu. Jangan pula kita biarkan pihak-pihak itu mengecoh kita.

"Peristiwa ini bisa jadi ingin dikait-kaitkan dan memanfaatkan kejadian beberapa hari lalu di Mako Brimob, yang menggugurkan beberapa aparat kepolisian," ujar Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar tersebut.

Oleh karena itu, Doli mengajak masyarakat Indonesia bergandengan tangan dan mendukung pemerintah. Sebaiknya, masyarakat menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian maupun penegak hukum lainnya untuk mengusut tuntas, mencari, dan menghukum dengan berat siapapun yang menjadi pelaku, dalang, dan aktor di belakang peristiwa tadi pagi.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement