Ahad 13 May 2018 23:25 WIB

Menhub: Peningkatan Sistem Pengamanan tak Hanya di Bandara

Teror bom terjadi di beberapa gereja di Surabaya, Jawa Timur pada hari ini.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, peningkatan keamanan tidak hanya dilakukan di bandara. Dia menuturkan, semua jenis layanan transportasi akan diberlakukan pengetataan keamanan pascaserangan bom di Surabaya hari ini (13/5).

"Bandara nomor satu, kedua yaitu stasiun kita berlakukan juga (peningkatan keamanan). Untuk kegiatan di pelabuhan juga terutama kapal-kapal penumpang. Terminal juga," kata Budi saat menyidak Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ahad (13/5).

Budi menuturkan pihaknya belum mengetahui batas waktu pengetatan keamanan di setiap simpul trasnportasi selesai dilakukan. Paling tidak, lanjut dia, selama dua pekan ke depan pengetatan keamanan pada setiap layanan transportasi harus konsisten dilakukan.

"Apabila kita anggap perlu dan kita minta informasi dari tim itu akan kita lanjutkan (penambahan keamanan di setiap layanan transportasi) dan jika diperlukan saat Lebaran juga bisa dilakukan," jelas Budi.

Jika nantinya ditemukan hal yang mengancam keamanan dan kenyamanan pengguna layanan trasnportasi, Budi memastikan pihak kepolisian akan menindak tegas. Lalu pada kondisi tertentu, lanjut Budi, penangananya akan diserahkan langsung kepada Polri.

Seperti diketahui, ledakan bom terjadi di Surabaya, Ahad (13/5) pagi. Ledakan bom terjadi di tiga gereja yang ada di sana. Tiga gereja yang dimaksud adalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuna, dan Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement