REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin megatakan, pihaknya tengah meningkatkan pelayanan keamanan bandara. Hal itu menyusul teror bom di Surabaya, Jawa Timur pada hari ini (13/5).
Awaluddin mengatakan, peningkatkan pelayanan kemananan dibantu seluruh personel gabungan. "Peningkatan pelayanan pemeriksaan pengawasan kami perketat. random check diintensifkan sampai dengan enam kali yang biasanya hanya empat kali," kata Awaluddin, Ahad (13/5).
Dia menegaskan, sejak Ahad pagi (13/5) sudah memberikan instruksi kepada 14 bandara yang dikelola AP II dengan skema yang kurang lebih sama. Peningkatan keamanan dilakukan dengan pengetatan, penambahan kuantitas random check, hingga penambahan personel.
Sementara itu, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta AKBP Viktor Togi Tambunan memastikan peningkatan pelayanan keamanan selama ini berupa patroli gabungan hingga skala besar. "Mulai dari peningkatan penebalan keamanan. Bandara Soekarno-Hatta statusnya siaga satu," tutur Viktor.
Menurut Viktor, selama ini upaya tersebut juga dilakukan dengan bantuan dari TNI, Polri, dan Avsec untuk segera melakukan penambahan personel. Selain itu, Viktor juga sudah memerintahkan untuk menjaga ketat beberapa objek vital yang didukung dengan dua ekor anjing pelacak.
Seperti diketahui, ledakan bom terjadi di Surabaya, Ahad (13/5) pagi. Ledakan bom terjadi di tiga gereja yang ada di sana. Tiga gereja yang dimaksud adalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuna, dan Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel.