REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri melakukan penggeledahan di rumah pelaku bom di tiga gereja di Surabaya, Ahad malam (13/5). Dari rumah pelaku, tim Densus mengamankan barang bukti sebanyak tiga koper berukuran besar.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan menjelaskan, hingga malam ini Densus 88 masih melakukan penggeledahan. Dari penggeledahan ini, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti.
"Diantaranya ada bungkusan plastik masing-masing terdapat dua pipa yang terisi triaseton (serbuk bahan peledak) dan tadi sudah diledakkan", kata Rudi saat ditemui wartawan di kediaman tersangka, di Jalan Wonorejo Asri 9, Rungkut, Surabaya.
Selain itu, Rudi menjelaskan pihaknya juga menemukan beberapa barang bukti lainnya. Barang bukti yang dimaksud seperti belerang aseton, HcL, H2O, black powder, korek kayu dan stereofoam. Streofoam yang diduga dapat mempercepat proses pembakaran, juga ditemukan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna, Surabaya.
Tetangga tersangka, Punjong (40) mengungkapkan, tak ada hal yang mencurigakan selama ini dari keluarga pelaku. Sebab, selama ini pelaku selalu menampakkan perbuatan yang baik kepada tetangganya. Keluarga bahkan dikenal sebagai orang-orang yang rajin ibadah.
Teror bom melanda wilayah Surabaya pada Ahad (13/5) pagi. Ledakan bom pertama kali terjadi di Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel, sekitar pukul 06.30 WIB. Ledakan bom kedua terjadi di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, sekitar pukul 07.15 WIB. Terakhir, aksi teror bom terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna pada pukul 07.53 WIB.