REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan massa aksi solidaritas Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis mulai meninggalkan Monas sekitar pukul 13.00 WIB. Sedikit demi sedikit peserta aksi yang tadinya menumpuk di sekitar tugu Monas berkurang.
Sementara itu, sebagian massa aksi masih bertahan di sekitar Monas untuk berfoto bersama. Ada pula sebagian massa yang membentangkan bendera Palestina raksasa di sekitar taman Monas.
Sejumlah remaja terlihat berlarian sambil membawa bendera Palestina. Tidak sedikit anak-anak yang dibawa orang tuanya ke aksi ini. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta Islam.
"Baitul Maqdis kan kiblat pertama umat Islam jadi harus ditanamkan kepada anak juga kita harus bela," kata Syarif, salah satu peserta aksi dari Jakarta yang membawa anaknya.
Peserta aksi tidak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Ada pula yang berasal dari Jawa Barat, Yogyakarta, bahkan dari luar Pulau Jawa seperti Makassar. Mereka semua tidak peduli terik matahari yang menyengat dan berdoa demi keselamatan masyarakat Palestima serta keamanan Baitul Maqdis.
Ribuan massa aksi ini menuntut pembebasan Palestina khususnya Yerusalem dari Israel. Apalagi, dalam waktu beberapa hari ke depan Amerika Serikat akan resmi memindahkan Kedutaan Besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Hal itu menandakan Donald Trump sebagai Presiden AS mendukung pendudukan Israel terhadap Palestina. Terkait hal itu, massa aksi ingin Indonesia juga ikut membantu kebebasan Palestina dengan diplomasi-diplomasinya.
"Kalau Pemerintah kita tak mau ikut serta kepada kita serahkan senjata kepada kita, serahkan senjata ke umat Islam," ujar Wakil Ketua Umum FPI, Ja'far Shodiq dalam orasinya di Monas, Jumat (11/5).