REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Video amatir pendaki-pendaki yang masih berada di puncak saat erupsi freatik Gunung Merapi, Jumat (11/5) pagi bertebaran di media-media sosial. Dari sana, diketahui erupsi terjadi tiba-tiba saat pendaki mempersiapkan sarapan.
"Erupsi, Ya Allah, waduh-waduh, astaugfirullah hal adzim, astaugfirullah hal adzim, astaugfirullah hal adzim, eh berlindung berlindung berlindung berlidung, berlindung, berlindung, berlindung sini," ujar seorang pendaki yang merekam video tersebut.
Dari video tersebut, terlihat jelas posisi tenda mereka memang sangat dekat dengan puncak Gunung Merapi. Bahkan, video merekam jelas keluarnya kepulan asap abu-abu erupsi dari puncak Gunung Merapi.
Dari video lain, pendaki-pendaki tampak berhamburan menuju ke bawah. Satu pendaki memberi isyarat kepada pendaki-pendaki lain agar segera berkemas, dan segera mencari tempat berlindung yang aman.
Dalam video itu, terlihat pendaki-pendaki lain meneriakkan sejumlah pendaki yang berada dekat dengan puncak agar segera turun. Sedangkan, pendaki-pendaki lain sudah bergegas turun mencari tempat aman.
"Ayo, turun, turun, turun, turun, lewat kanan lewat kanan, woi cepet, woi yang di atas turun woi," teriak para pendaki.
Informasi TRC BPBD DIY, manifes pendaki hari ini berjumlah 120 orang, terdiri dari 70 pendaki tersebar di jalur pendakian bawah Pasar Bubrah arah base camp New Selo. Sedangkan, 50 pendaki sudah terposisi di Pasar Bubrah.
BPPTKG melaporkan, saat ini evakuasi sedang terus dilakukan Barameru Merapi dan BTN Gunung Merapi. Sekitar 11.16, pantauan CCTV Pasar Bubrah menangkap empat pendaki yang masih berada di dekat tenda.