Kamis 10 May 2018 17:48 WIB

Aplikasi Smart Masjid Layani Berbagai Kebutuhan Jamaah

Melalui aplikasi ini pengurus masjid juga bisa melakukan kegiatan ekonomi.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan pelatihan manajemen pengurus masjid.
Foto: Dokumen
Kegiatan pelatihan manajemen pengurus masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Masjid diharapkan tak hanya menjadi tempat untuk melaksanakan shalat berjamaah. Lebih dari itu, masjid didorong untuk turut serta membangun perekonomian umat dan menjadi sousi atas berbagai kebutuhan yang diperlukan jamaah.

Karena itu, dalam pelatihan manajemen masjid se-Kota Solo, Jawa Tengah, yang berlangsung di Pendopo Balai Kota Solo, Rabu (9/5), sebanyak 200 pengurus masjid diajak untuk menggunakan aplikasi Smart Masjid.

Kepala Bank Muamalat Wilayah Jawa Tengah, Ahmad Salihin menjelaskan aplikasi tersebut menyuguhkan berbagai layanan untuk kebutuhan jamaah dan mendorong kemakmuran masjid.

Melalui aplikasi tersebut, jelasnya, maka Dewan Kemakmuran Masjid dapat bekerja sama dalam program kemitraan haji dengan Bank Muamalat. Pengurus masjid dapat menyampaikan informasi jika ada jamaahnya yang hendak pergi ke Tanah Suci.

Kemudian, masjid pun akan memperoleh pemasukan pada kas masjid dari Bank Muamalat. "Cukup diinformasikan, mungkin 14 hari kita lalu transfer Rp 250 ribu untuk tiap jamaah (yang berangkat) sebagai ucapan terima kasih dari bank kepada masjid," katanya.

Selain itu, melalui aplikasi tersebut jamaah juga bisa menyalurkan zakat infak dan sedekah kepada masjid yang sudah terdaftar. Lebih lanjut, jelas Ahmad, melalui Smart Masjid pengurus atau marbot masjid bisa melakukan kegiatan ekonomi dengan melalui Gerai Muamalat.

Merbot masjid bisa menjual pulsa, token listrik, dan sejumlah transaksi lainnya untuk membantu jamaah. Ahmad menambahkan masjid yang telah membangun kemitraan dalam penyimpanan dana pengelolaan masjid di Bank Muamalat akan memperoleh sponsorship berupa peralatan atau fasilitas yang dibutuhkan masjid.

Demikian pula, Bank Muamalat juga memberikan BPJS Ketenagakerjaan geratis selama setahun bagi marbot masjid yang telah menjalin kemitraan dengan Bank Muamalat. 

"Kami ingin mengembangkan masjid ini, banyak data dan informasi yang bisa dimaksimalkan masjid karena potensi transaksi itu besar. Android ini bisa difungsikan maksimal," katanya.

Sementara itu, sebanyak 200 pengurus masjid se-Kota Solo antusias mengikuti kegiatan tersebut. Hingga saat ini, jelas Ahmad, Bank Muamalat telah melakukan pelatihan terhadap 1.973 pengurus masjid di sejumlah kota seperti Cirebon, Purwokerto, Pekalongan, Yogyakarta, Sragen, Tegal, dan Solo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement