REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sri Puguh Utami menyatakan 155 narapidana teroris yang sebelumnya ditahan di rumah tahanan (rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, akan segera menempati Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih di Nusakambangan. Di lapas tersebut, satu sel dihuni hanya satu narapidana.
Model penahanan seperti di Nusakambangan, kata Sri, akan membuat narapidana kesulitan menjalin komunikasi ataupun konsolidasi dengan narapidana lainnya. Narapidana di sana dipisahkan dinding pembatas dan hanya memungkinkan berkomunikasi dengan petugas.
"Kalau lapas lain kan satu sel itu bisa beberapa orang, kalau di sana (Lapas Pasir Putih Nusakambangan) itu satu sel satu orang. Dipisahkan dinding, kanan-kiri tembok, depannya teralis besi. Akses ke yang lain enggak, paling ke petugas," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (10/5).
Sri juga meyakini Lapas Pasir Putih di Nusakambangan mampu menampung 155 napi teroris. Saat ini, lanjutnya, ada 25 napi teroris yang telah menempati Lapas Pasir Putih di Nusakambangan. Mereka masing-masing ditahan di satu sel sebab di Nusakambangan memang sudah dipersiapkan satu orang satu sel.
"Untuk menempatkan mereka perlu diperhatikan bagaimana merekanya. Narapidananya harus di-assessment dulu. Penempatannya tidak asal ditempatkan saja. Bloknya sebelah-sebelahan, tapi satu selnya sendiri-sendiri," ucapnya.
In Picture: Operasi Pembebasan Sandera di Mako Brimob Selesai,
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal menegaskan semua narapidana terorisme yang berada di Mako Brimob sebagai cabang dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba sudah dalam perjalanan ke lapas Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah. Saat ini, para napi sedang dalam perjalanan ke Lapas Nusa Kambangan.
"Saat ini napi teroris semua sedang dalam perjalanan ke Nusakambangan," kata Iqbal kepada wartawan, di Mako Brimob, Kamis (10/5).
Napi terorisme yang dipindah berjumlah 156 orang dimana mereka semua dianggap terlibat menyandera anggota polri di rutan Mako Brimob sejak Rabu (9/5) kemarin. Iqbal mengatakan setelah mereka berhasil dilumpuhkan pada Kamis pagi, para napi teroris ini langsung dipindah dengan ditransfer menggunakan bis yang sidah disiapkan.