Rabu 09 May 2018 18:46 WIB

Ini Lima Anggota Densus 88 yang Gugur di Mako Brimob

Satu korban tewas lain merupakan narapidana.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Friska Yolanda
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lima anggota kepolisian yang tergabung dalam Densus 88 gugur dalam insiden kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) malam. Sementara itu, satu korban lainnya merupakan salah satu tahanan yang ada di Mako Brimob.

“Ada sebanyak lima anggota, empat dari Densus 88, dan satu anggota merupakan anggota Polda Metro Jaya,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri M Iqbal dalam keterangan pers yang dilakukan di Mabes Polri, Rabu (9/5).

Dia lalu memerinci nama-nama anggota yang gugur. Nama-nama itu adalah Briptu Syukron Fadhli, Briptu Wahyu Catur Pamungkas, Brigjen Polisi  Fandy Setyo Nugroho, dan Aipda Denny Setiadi. Mereka diberikan gelar khusus, yakni “Luar Biasa” dan “Anumerta”, karena gugur dalam insiden tersebut.

Sementara itu, satu tahanan yang tewas adalah Beni Syamsu Trisno alias Abu Ibrohim. Iqbal juga menyatakan, ada satu anggota Densus 88 yang sampai saat ini masih menjadi sandera para tahanan.

Juru bicara Polri Setyo Wasisto mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui situasi dan kondisi dari sandera tersebut. “Kondisinya, kami berharap masih baik-baik saja. Kita tidak bisa masuk. Semoga kondisinya baik."

Dia tak menjelaskan secara rinci apa yang menjadi tuntutan dari para tahanan yang menyandera. Namun, pihaknya menyatakan, saat ini kepolisian sedang melakukan upaya untuk bernegosiasi dan menyatakan kondisi saat ini dalam kendali pihak kepolisian.

Setyo juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan media-media yang menyiarkan informasi tidak jelas. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tak gelisah dan tak takut akan adanya insiden ini.

“Masyarakat dimohon jangan percaya dengan media-media yang tidak jelas yang mengalihkan fakta-fakta dengan tujuan-tujuan tertentu. Dan mohon masyarakat tidak gelisah dan tirak takut karena semua masih dalam kendali kami,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement