Rabu 09 May 2018 03:15 WIB

ITS Panggil Tiga Dosen Diduga Dukung HTI

Beredar gambar tiga dosen ITS memberi dukungan pada HTI.

Massa HTI memegang spanduk usai  mengetahui  hasil sidang pembacaan putusan gugatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Senin (7/5).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Massa HTI memegang spanduk usai mengetahui hasil sidang pembacaan putusan gugatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, memanggil tiga orang dosennya yang diduga mendukung organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan, pihaknya sudah melakukan konfirmasi terhadap ketiga dosen tersebut dan ketiganya bergabung dengan HTI.

"Mereka mengatakan hanya dimintai pendapat secara pribadi, tidak ada penjelasan bahwa itu dikemas dan diviralkan. Mereka juga keberatan. Karena itu, mereka menyatakan penyesalannya," kata dia setelah rilis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (8/5).

Meski telah melakukan klarifikasi, ITS, kata Joni, tetap akan membentuk Tim Pemantau Pelanggaran (TPP) untuk mengetahui apa yang dilakukan terdapat unsur kesengajaan atau tidak.

"Tim ini dari perwakilan berbagai jurusan. Nanti tim itu akan mengusulkan kepada saya selaku rektor untuk menentukan hukuman sesuai bobot pelanggaran," tuturnya.

Baca juga: PTUN Tolak Gugatan Hizbut Tahrir Indonesia

Selain itu, Joni mengatakan, ITS berhati-hati dalam masalah ini sebelum hasil dari tim TPP keluar. Menurut dia, hal itu bisa saja itu dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab hingga viral atau ada unsur lain.

"Tapi dalam hal ini ITS tegas, kalau memang pelanggaran berat, paling tidak mereka akan dicopot dari jabatannya," katanya.

Sebelumnya, Senin (7/5) kemarin, tiga buah gambar viral di media sosial Twitter. Tiap-tiap gambar tersebut menunjukkan foto yang disebut sebagai dosen ITS, yakni Guru  Besar Teknologi Kelautan Prof Daniel M Rosyid PhD, Kepala Laboratorium Teknik Fisika Andi Rahmadiansah ST MT, dan Kepala Program Studi Pascasarjana Teknik Material Lukman Noerochim PhD.

Gambar tiga orang tersebut disertai tulisan dukungan pada HTI dan menolak pembubaran organisasi yang ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia. Dalam gambar itu juga tertera tagar #HTILayakMenang, #DukungHTIUntukIslam, #DukungHTIUntukUmat, dan #DukungHTIUntukDakwahdanKhilafah.

Dalam foto yang tertulis nama Daniel M Rosyid, tertera tulisan bahwa pencabutan BHP HTI oleh pemerintah mengada-ada dan sebuah upaya untuk menekan kebebasan berkumpul dan menyatakan pendapat, sambil mengaburkan ancaman yang sebenarnya sudah dan sedang terjadi atas NKRI, yaitu neokolonialisme.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement