REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) Bambang Soesatyo mengungkapkan, sosok Jusuf Kalla (JK) adalah sosok yang tepat untuk mendampingi calon presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali sebagai calon wakil presiden (cawapres). Berdasarkan survei internal partai, dia mengatakan, JK menempati peringkat teratas.
Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini mengatakan, secara konstitusional, pencalonan JK sebagai cawapres Jokowi tidak dilarang, tetapi masih diperdebatkan. Jabatan wakil presiden yang sekarang diemban JK memang merupakan yang kedua karena dia pernah menduduki posisi yang sama pada 2004-2009.
Sebagian orang berpendapat JK masih bisa mencalonkan diri sebagai wakil presiden karena dia tidak menduduki jabatan itu dua periode berturut-turut. Terkait jabatan wakil presiden dua periode tersebut sudah diuji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Selain JK, dia menyebut nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai kandidat pendamping Jokowi. Dia mengatakan, kemunculan dua nama bukan berarti Golkar terpecah.
"Kami kan sehidup semati. Kami satu langkah, satu derap. Pak JK adalah Golkar, Golkar adalah Pak JK. Airlangga adalah Ketum Golkar," ujar dia, Selasa (8/5).
Dia mengatakan, Golkar memiliki keinginan agar kadernya menjadi pendamping Jokowi. Ia mengatakan, Golkar berharap jika kadernya menjadi cawapres Jokowi, akan dapat mendongkrak elektabilitas partai.
"Jadi, kalau Muhaimin kencang, Rommy kencang, Airlangga kencang dari Golkar, Zulhas kencang, PKS kencang, kemudian Pak Prabowo kencang, itu bukan semata-mata untuk kepentingan pribadinya agar elektabilitasnya naik (tetapi juga partai)," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu.