Senin 07 May 2018 16:52 WIB

Lagi, Anggota TNI Jadi Korban Pengeroyokan Ormas

Pelakunya diperkirakan berjumlah 12 orang

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Pengeroyokan (ilustrasi)
Foto: ngapak.com
Pengeroyokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  GARUT -- Anggota TNI Komando Resor Militer (Korem) 062 Tarumanagara yaitu Raden Gunawan dianiaya di halaman parkir salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Otto Iskandardinata, Garut, Jawa Barat, Ahad (6/5) malam. Akibat kejadian itu, korban berpangkat kopral dua itu mengalami luka lebam di bagian wajah.

Insiden pemukulan diduga dilakukan secara bergerombol. "Dari hasil keterangan korban kurang lebih pelakunya 12 orang yang menganiayanya," kata Komandan Korem Kolonel Inf Tatan Ardianto, Senin (7/5).

Ia menyampaikan peristiwa itu berawal saat anggotanya ingin berbelanja buah-buahan di pinggir jalan menggunakan kendaraan sepeda motor. Lalu pelaku yang mengendarai roda empat mendatangi korban dan membawa korban ke areal parkir kendaraan. Kemudian di sanalah insiden penganiayaan terjadi.

"Anggota saya sempat mengaku sebagai anggota (TNI) tapi pelaku terus menyerang," ujarnya.

Tak hanya menganiaya secara bergerombol, korban mengingat ada salah satu pelaku yang menunjukan senjata api jenis pistol. Usai menganiaya korban, para pelaku melarikan diri. Kemudian korban melaporkan kejadian itu dan berkoordinasi dengan Denpom dan Polres Garut.

"Pelakunya melarikan diri, tapi sudah diketahui dari mananya, dilihat dari bajunya ada tulisan Pagar (salah satu organisasi masyarakat)," ucapnya.

Ia mengaku heran dengan insiden penganiayaan itu. Sebab korban diketahui sebagai anggota TNI yang sehari-harinya pendiam. "Anggotanya pendiam, dia biasanya sebagai tukang, tinggal di rumahnya itu suka bikin perkakas," ujar Tatan.

Sebelumnya, pada awal Maret lau, seorang  anggota TNI bernama Praka Ade Septiyanto dikeroyok oleh belasan anggota ormas di Bekasi. Ade yang saat itu sedang berjualan durian, dikeroyok lantaran tidak mau memberikan durian secara gratis karena dipaksa oleh para anggota ormas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement